Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2021, 15:17 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kita sering mendengar anjuran mengonsumsi alpukat untuk diet.

Alpukat adalah buah yang mengenyangkan dan tinggi lemak tak jenuh tunggal. Menurut WebMD, lemak tak jenuh tunggal adalah lemak "baik" yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat selama kita mengonsumsinya dalam jumlah moderat.

Alpukat juga kaya akan vitamin dan mineral. Pada porsi saji 100 gram alpukat, misalnya, menyediakan sekitar 485 miligram kalium, 81 mikrogram folat, 0,257 miligram vitamin B6, 10 miligram vitamin C, dan 2,07 miligram vitamin E.

Buah berdaging hijau muda ini juga rendah gula dan mengandung serat, sehingga bisa menjaga kita kenyang lebih lama.

Namun, alpukat tinggi kalori. Kita dianjurkan mengonsumsi sepertiga buah alpukat atau 50 gram. Sebab, 28 gram alpukat mengandung sekitar 50 kalori.

Lalu, benarkah alpukat untuk diet adalah sesuatu yang baik atau justru berpotensi membuat berat badan kita malah naik?

Baca juga: 5 Efek Negatif Terlalu Banyak Mengonsumsi Alpukat

Alpukat untuk diet

Jika ingin mengonsumsi alpukat untuk diet, pastikan kita tetap mengonsumsinya dalam jumlah moderat karena kalori buah ini cukup tinggi.PEXELS/FRANKLIN ANDRES HERNANDEZ Jika ingin mengonsumsi alpukat untuk diet, pastikan kita tetap mengonsumsinya dalam jumlah moderat karena kalori buah ini cukup tinggi.
Makanan tinggi lemak atau serat, seperti alpukat, dapat membantu kita lebih kenyang dan kenyang lebih lama.

Sebab, menurut Healthline, lemak dan serat dapat memperlambat pelepasan makanan dari perut. Kondisi ini menyebabkan kita merasa kenyang lebih lama. Artinya, kita bisa terhindar dari perilaku makan berlebih dan berpotensi mengasup kalori lebih sedikit secara keseluruhan.

Sebuah studi melihat bagaimana menu sarapan yang menyertakan alpukat dapat memengaruhi nafsu makan dan perasaan kenyang pada orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas.

Seseorang yang makan alpukat utuh saat sarapan cenderung lebih kenyang dan tidak terlalu lapar di waktu berikutnya, dibandingkan orang-orang yang mengonsumsi makanan lainnya dengan jumlah kalori sama tetapi lebih sedikit lemak dan serat.

Sifat-sifat ini menjelaskan mengapa alpukat untuk diet baik untuk dikonsumsi.

Sejumlah studi juga membuktikan bahwa konsumsi buah dan sayur dalam jumlah tinggi membuat seseorang lebih mudah menjaga berat badannya tetap rendah.

Selain itu, sebuah studi observasi besar meneliti pola gizi orang Amerika. Mereka yang rajin makan alpukat cenderung lebih kaya nutrisi, memiliki sindrom metabolik yang lebih rendah, dan berat badan lebih rendah daripada yang tidak suka makan alpukat.

Meskipun ini tidak secara spesifik mendukung bahwa makan alpukat pasti membuat seseorang lebih sehat, namun temuan-temuan ini menunjukkan kebaikan alpukat untuk diet dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, tidak ada alasan untuk meyakini bahwa alpukat untuk diet perlu dihindari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com