Matthews menyebut, adalah hal umum untuk percaya bahwa liburan dapat merusak tujuan kebugaran.
"Skenario terburuk tidak relevan adalah ketika kita berbicara tentang satu kali makan," kata dia.
Bahkan jika kita melakukan riset, tubuh dapat beradaptasi dengan makanan lezat, atau pun jadwal makan.
Jadi, ada banyak hal yang bisa salah, tetapi memang, mungkin akan ada masalah jika satu peristiwa berubah menjadi "istirahat" selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Baca juga: Intip, Latihan Kebugaran Gabrielle Union di Usia 48 Tahun
Cukup hindari masalah jangka panjang, dengan memastikan kebiasaan kita tetap kuat, baik dalam komitmen maupun konsistensi.
Kemudian, beri diri "izin" untuk bersantai, dan memastikan kita akan kembali segar dan "diisi ulang".
“Ketika kita membangun momentum dengan tetap berpegang pada kebiasaan, maka kita mungkin berharap untuk kembali ke rutinitas."
Sementara itu, kita tetap bisa menikmati kenikmatan liburan.
Jebakan liburan lainnya adalah berpikir bahwa kita perlu mengimbangi momen tersebut dengan berolahraga, bahkan lebih keras.
"Saya tidak menjadikannya sebagai prioritas - jika cocok, ya cocok," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.