Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips untuk Bangkit Pasca-Kesalahan dalam Pekerjaan

Kompas.com - 25/11/2021, 16:31 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Pernahkah kamu salah mengirimkan email kepada seseorang tentang pekerjaan, yang mungkin bisa menyebabkan masalah?

Atau, masih ingatkah rasanya terpeleset ketika kamu tak memerhatikan jalan, akibat sibuk menatap layar ponsel?

Terbayangkah perasaan yang muncul dalam keadaan-keadaan seperti di atas?

Ini adalah sedikit contoh yang membawa kita untuk lebih cermat, atau pun tak tergesa-gesa dalam melakukan banyak tugas.

Baca juga: 3 Kesalahan Komunikasi yang Bisa Hancurkan Hubungan

Nah, berikut ini adalah tiga tips yang bisa dicoba, agar kita bisa bangkit dan tak mengulangi kesalahan kembali.  

1. Pelan-pelan

Kamu tidak harus melakukan semuanya dengan cepat. Hanya ada beberapa keadaan darurat yang sungguh nyata, atau bahkan latihan kebakaran sesekali, dalam hidup, bukan?

Jadi, memperlambat tempo adalah pilihan yang baik dan bijaksana. Lagi pula, semakin cepat kita bergerak atau bekerja, maka akan ada semakin banyak ruang untuk kesalahan.

2. Pikirkan 

Saat memperlambat tempo dan menjadi bekerja dengan seksama, pikirkan pula tentang apa yang kamu lakukan.

Jadikanlah momen tersebut "lebih disengaja". Ya, memikirkan apa yang berikutnya dapat membantu melihat apa yang mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya.

Banyak orang merasa sedang terburu-buru atau selalu sibuk dalam pekerjaannya.

Menjadi stres dapat membuat kamu sulit untuk hadir dan sepenuhnya menyadari tindakan dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Menebus Kesalahan pada Rekan Kerja, Begini Caranya

Setelah membuat kesalahan yang dapat dicegah, lebih bijaksanalah untuk bergerak maju.

3. Bersyukur

Meskipun kamu mungkin telah membuat kesalahan, mungkin situasinya bisa lebih buruk.

Kamu bisa saja mematahkan kaki sendiri karena tak hati-hati berjalan, tadi. Tapi bersyukur, kamu hanya keseleo sedikit, akibat kelalaian itu.

Lalu, ketimbang "sekadar" mengirim email ke orang yang salah, akan lebih rumit jika yang terkirim adalah dokumen internal yang rahasia kepada orang eksternal.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com