Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Mewarnai Rambut Bisa Picu Risiko Kanker Payudara?

Kompas.com - 26/11/2021, 06:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hubungan dari penelitian ini yang paling banyak dipelajari adalah antara kanker kandung kemih dan pewarna rambut.

Dan, orang-orang yang menggunakan pewarna rambut secara rutin sebagai bagian dari pekerjaan mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih.

"Kita terpapar banyak hal di lingkungan kita yang merupakan faktor risiko potensial kanker payudara. Pewarna rambut hanyalah salah satu di antaranya," kata Dr Shah.

Dia pun mengungkapkan, yang paling penting adalah melihat semua faktor risiko dan membuat keputusan berdasarkan itu.

"Bicaralah dengan dokter tentang lingkungan, gaya hidup, faktor risiko, dan riwayat keluarga, sehingga kita dapat memutuskan apa yang terbaik untuk kita," sebut dia.

Pelurus rambut kimia dan risiko kanker payudara

Tak hanya pewarna rambut, beberapa pelurus berbahan kimia ternyata juga mengandung formaldehida yang dikenal sebagai karsinogen.

Baca juga: Kerugian Mewarnai Rambut Sendiri di Rumah

Sister Study mengamati pelurus rambut dan menemukan beberapa peningkatan risiko kanker payudara yang terkait dengannya.

Penggunaan pelurus dalam 12 bulan sebelum pendaftaran penelitian ini dikaitkan dengan risiko kanker payudara 18 persen lebih tinggi, dan penggunaan yang lebih sering dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.

Misalnya, mereka yang menggunakan pelurus rambut setiap 5-8 minggu memiliki risiko kanker payudara 31 persen lebih tinggi.

"Jadi, jika kita memiliki kekhawatiran tentang risiko kanker payudara dalam hal penggunaan pewarna rambut atau pelurus rambut, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan maupun dokter spesialis kanker payudara," kata Shah.

"Sebab, mereka tentunya dapat memandu kita melalui faktor risiko dan membantu kita mengetahui apa yang terbaik untuk kesehatan kita," imbuh dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com