Sementara itu Arto menanggapi, perilaku konsumen rata-rata akan berubah setiap enam bulan.
"Ini mungkin yang membuat teman-teman UMKM kesulitan, karena behavior konsumen cepat berubah," katanya.
"Kuncinya, pahamilah masalah atau kebiasaan konsumen seperti apa yang ada di sekitar kita. Proses inilah yang sebaiknya dipahami UMKM."
Baca juga: Uniqlo Ajak Konsumen Mengenal Teknologi di Balik Produk Berkualitas
2. Tidak panik
Menurut Arto, jika dibandingkan tahun lalu, bisnis UMKM sudah lebih baik sebab banyak yang sukses beradaptasi.
"Jika berbicara tren, bisa saja dalam waktu 10 tahun kita akan mengalami isu seperti ini lagi," jelas Arto mengingatkan.
"Tapi bagi mereka yang sabar, mengerti, tidak terlalu panik dan melihat kondisi, kita bisa melihat perubahan."
"Saya percaya ketika wirausaha dikembangkan tidak hanya memberikan benefit kepada pemiliknya, tetapi juga membantu ekonomi bangsa."
3. Bergerak secara offline maupun online
Pelaku UMKM seharusnya tidak mempermasalahkan untuk melanjutkan secara offline atau online, sebab keduanya saling melengkapi.
Baca juga: Pentingnya Kehadiran Toko Offline bagi Merek Sepatu Lokal
4. Kolaborasi
Salah satu risiko ketika seseorang mengembangkan usaha, kata Arto, adalah banyaknya brand lain yang juga ikut tumbuh.
Hal ini, menurutnya, membuat persaingan antar brand semakin ketat. Namun ia mengutamakan pentingnya berkolaborasi dengan brand lain daripada bersaing.
5. Memanfaatkan data
Berpegang pada data bisa membantu pelaku bisnis melihat kebiasaan konsumen secara riil yang mana akan memengaruhi proses pertumbuhan UMKM nantinya.
6. Mutu pelayanan
Bagi pelaku bisnis makanan dan minuman, menurut Arto, menghasilkan produk dengan rasa yang enak saja tidak cukup.
"Sekarang, bicara 'enak' sudah tidak bisa lagi dilihat sebagai nilai jual, tetapi sudah mandatory, keharusan."
"Tantangannya bukan cuma kualitas, kita bicara semua lini, termasuk pelayanan. Kita seringkali terfokus hanya pada kualitas produk," tandasnya.
Baca juga: Digital Marketing Bantu UMKM Kembangkan Usaha Saat Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.