Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 16:11 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jessie J mengaku baru mengalami keguguran setelah menjalani kehamilan mandiri.

Tak jelas apa metode yang dipilihnya namun cara itu sukses membuatnya hamil, seperti keinginannya selama ini.

Ia memilih opsi tersebut setelah didiagnosis dokter menderita masalah kesuburan. Penyanyi Inggris ini mengidap adenomiosis sehingga sulit untuk hamil secara alami.

Penyakit ini membuatnya rentan mengalami keguguran dan kelahiran prematur akibat adanya jaringan yang tumbuh di dinding otor rahim.

"Saya diberitahu bahwa saya tidak dapat memiliki anak, tetapi saya tidak percaya. Saya percaya pada keajaiban. Saya belum menyerah," ujarnya beberapa tahun lalu.

Teknologi kedokteran saat ini memungkinkannya mewujudkan keinginan tersebut. Mantan kekasih Channing Tatum ini akhirnya menjalani kehamilan mandiri meskipun janinnya tidak bertahan.

Baca juga: Jalani Kehamilan Mandiri, Jessie J Alami Keguguran

Kehamilan mandiri, tak perlu berhubungan intim

Ilustrasi kehamilanshutterstock Ilustrasi kehamilan

Banyak wanita memiliki impian terpendam untuk hamil dan memiliki buah hati. Sayangnya, keinginan ini harus tertunda karena tak juga menemukan pasangan yang cocok atau disebabkan masalah kesehatan.

Kini, kemajuan dalam dunia kesehatan membuat kehamilan bisa terjadi tanpa berhubungan intim. Pembuahan tetap bisa dilakukan dengan beberapa metode buatan, tanpa harus melibatkan pria atau aktivitas seksual.

Kehamilan mandiri alias hamil tanpa pria memang belum awam dilakukan di Indonesia namun cukup diminati di Amerika Serikat. Cara ini lebih disukai umumnya oleh pasangan sesama jenis atau wanita yang tidak memiliki suami.

Baca juga: Pria Ini Tawarkan Donor Sperma dengan Hubungan Seks atau Inseminasi Buatan untuk Miliki Anak Banyak

Meski tanpa pria, kehamilan mandiri tetap membutuhkan sperma untuk melakukan pembuahan. Biasanya digunakan sperma dari pendonor yang bisa didapatkan dari bank sperma.

Hanya saja, legalitas metode kehamilan ini masih dipertanyakan di banyak negara. Oleh sebab itu, kehamilan mandiri adalah keputusan yang harus dipertimbangkan baik-baik sebelum yakin menjalaninya.

Ada dua cara yang bisa ditempuh guna melakukan kehamilan mandiri.

Hamil dengan In Vitro Fertilization (IVF)

Kita bisa menggunakan metode ini untuk menjalani kehamilan mandiri dengan menggunakan donor sperma. Cara ini juga dipakai untuk pasangan yang memiliki masalah kesuburan atau sudah berusia lanjut.

Fertilisasi in-vitro adalah salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu yang paling dikenal publik. Metode ini menggunakan kombinasi obat-obatan dan prosedur bedah untuk membantu sperma membuahi sel telur.

Baca juga: 2 Pilihan Kontrasepsi Pria yang Aman dan Efektif Cegah Kehamilan

Selama perawatan ini, kita akan diberikan obat kesuburan untuk merangsang ovarium agar melepaskan lebih banyak telur. Dokter lalu akan mengambil telur tersebut untuk disatukan dengan sperma di laboratorium.

Satu atau dua embrio sehat kemudian dipindahkan ke rahim agar bisa berkembang menjadi janin. Proses ini biasanya dilakukan selama beberapa bulan untuk menyelesaikan seluruh tahapannya.

Tidak ada jaminan cara ini akan langsung sukses dalam satu kali percobaan. Biasanya membutuhkan beberapa kali percobaan sampai kita terbukti hamil.

Hamil dengan Inseminasi Intrauterin (IUI)

Pilihan lain untuk mendapatkan kehamilan mandiri adalah dengan melakukan inseminasi buatan.

Metode yang paling umum digunakan adalah inseminasi intrauterin (IUI) dengan menempatkan sperma langsung di dalam rahim kita. Hal ini membuat posisi  sperma lebih dekat ke sel telur sehingga pembuahan lebih mungkin terjadi.

Baca juga: Gara-gara Komentar Netizen, Nikita Willy Jalani Inseminasi agar Cepat Hamil

Metode kehamilan mandiri ini diawali dengan konsumsi obat kesuburan untuk merangsang ovulasi. Bisa juga melakukan metode IUI ketika kita sedang dalam siklus ovulasi alami sehingga kemungkinan untuk hamil lebih tinggi.

Setelah itu, sperma yang digunakan dimasukkan langsung ke rahim melalui kateter. Jika prosedur ini berhasil, sperma membuahi sel telur agar dapat tertanam di lapisan rahim kita.

Sel telur yang dibuahi ini kemudian tumbuh menjadi janin yang kita kandung.

IUI adalah jenis inseminasi buatan yang paling sukses dan bisa menjadi pilihan yang bagus untuk hamil tanpa laki-laki. Cara ini juga merupakan prosedur sederhana yang lebih murah daripada metode kesuburan lainnya.

Baca juga: Sekilas tentang Program Bayi Tabung, Proses dan Biaya yang Diperlukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com