Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Bahayanya Menahan Pipis? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/11/2021, 09:42 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sebagian besar dari kita pasti pernah menahan pipis dalam kondisi tertentu, misalnya karena berada jauh dari toilet atau pun sedang melakukan presentasi penting.

Jika kita memiliki sistem kemih yang sehat, menahan pipis umumnya tidak berbahaya. Tapi, menahan pipis terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Apalagi, jika kita memiliki salah satu dari kondisi seperti pembesaran prostat, kandung kemih neurogenik, gangguan ginjal, dan retensi urin, menahan pipis dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit ginjal.

Selain itu, wanita yang sedang hamil memiliki peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK) jika sering menahan pipis terlalu lama.

Kondisi tertentu

Saat kita merasa ingin pipis, alasan di baliknya tidak sesederhana kandung kemih kita terisi cairan.

Sebenarnya ini adalah proses yang cukup rumit yang melibatkan banyak otot, organ, dan saraf yang bekerja sama untuk memberi tahu kita bahwa inilah saatnya untuk pipis.

Baca juga: Bolehkah Kita Pipis di Kolam Renang?

Ketika kandung kemih kita sudah setengah penuh, saraf di kandung kemih akan diaktifkan, sehingga membuat saraf-saraf ini memberi sinyal pada otak agar kita pipis.

Otak kemudian memberi sinyal pada kandung kemih untuk menahan sampai waktunya tiba. Sementara, menahan pipis bisa melawan sinyal ini.

Apabila sinyal-sinyal meningkat, penyebabnya bisa karena ada kondisi medis tertentu, misalnya ada orang yang kandung kemihnya terlalu aktif.

Bagi sebagian wanita, keinginan untuk pipis lebih sering bisa meningkat setelah memiliki anak. Ini hasil dari perubahan yang terjadi selama persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulasi saraf.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Harus Buang Air Kecil dalam Sehari?

Menyebabkan infeksi saluran kemih

Jika kita sering menahan pipis, bakteri akan berkumpul lebih lama dan berkembang biak di kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Risiko ISK juga mungkin lebih tinggi jika kita kurang minum air karena kandung kemih kita tidak akan cukup penuh untuk mengirim sinyal untuk pipis.

Padahal, bakteri yang mungkin sudah ada dalam sistem kemih dapat berkembang biak dan berpotensi menyebabkan infeksi.

Adapun gejala-gejala ISK meliputi keinginan untuk pipis terus-menerus, sensasi terbakar saat pipis, urin berbau menyengat dan terlihat keruh, ada darah dalam urin, serta nyeri panggul.

Organ ginjal

Kandung kemih adalah bagian dari sistem kemih yang terhubung melalui ureter ke ginjal.

Dalam kasus yang jarang terjadi, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal.

Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti pembesaran prostat atau kandung kemih neurogenik akibat kerusakan saraf dapat menyebabkan retensi urin yang tidak disengaja.

Penyumbatan dalam aliran urin atau otot kandung kemih yang melemah juga dapat mencegah kandung kemih mengosongkan cairan sepenuhnya.

Baca juga: Kenapa Cuaca Dingin Bikin Lebih Sering Kencing?

Yang harus dilakukan jika perlu menahan kencing

Ketika kita harus pipis dan dapat menggunakan kamar kecil atau toilet, maka kita harus melakukannya dan tidak perlu ditahan. Tetapi, jika memungkinkan, berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengalihkan pikiran dari keinginan pipis:

• Lakukan tugas yang secara aktif akan melibatkan otak seperti permainan atau teka-teki silang.

• Mendengarkan musik.

• Tetap duduk jika kita sudah duduk.

• Membaca buku.

• Bermain ponsel.

• Membuat tubuh tetap hangat karena kedinginan bisa membuat kita ingin pipis.

Dalam kebanyakan kasus, menahan pipis sesekali tidak berbahaya bagi kesehatan.

Namun, jika dorongan untuk pipis sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari, maka kita harus segera berkonsultasi dengan dokter karena sering menahan pipis bisa meningkatkan risiko ISK atau komplikasi lainnya.

Baca juga: Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih, Bisa Jadi Penyakit Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com