KOMPAS.com – Rasanya tak ada orang yang tak pernah merasakan kesedihan. Namun, rasa kesedihan yang dalam saat ini sering dianggap sebagai depresi. Faktanya sedih merupakan salah satu bagian dari depresi. Padahal, keduanya berbeda.
Kesedihan akan muncul sebagai reaksi normal ketika seseorang mengalami stres berlebihan. Setelah stres hilang, biasanya perasaan sedih juga akan hilang dengan sendirinya.
Sementara itu, depresi sudah masuk dalam gangguan kesehatan mental, dengan kesedihan yang berlangsung jangka panjang dan dapat mengancam kesehatan psikis dan fisik.
Jika depresi tidak diobati, sangat kecil kemungkinannya bisa sembuh sendiri.
Nah untuk itu, kita perlu memahami betul perbedaan antara kesedihan dan depresi agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Eksperimen Lubang Keputusasaan: Buktikan Kesepian Sebabkan Depresi
Melansir Medical News Today, berikut perbedaan dan opsi pengobatan bagi penderita depresi.
Kesedihan
Kesedihan adalah emosi manusia yang normal yang akan dialami setiap orang pada saat-saat stres atau sedih.
Memang, sejumlah peristiwa kehidupan dapat membuat orang merasa sedih atau tidak bahagia, misalnya saja ketidakhadiran orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, serta masalah di rumah, yang semuanya dapat memengaruhi suasana hati secara negatif.
Namun, seseorang yang mengalami kesedihan biasanya dapat menemukan kelegaan dari menangis, melampiaskan, atau mengungkapkan rasa frustrasi. Lebih sering daripada tidak, kesedihan berkaitan dengan pemicu tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.