Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 13:29 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Lalu dalam kasus yang parah, orang itu mungkin berpikir atau mencoba bunuh diri.

Nah, jika perasaan ragu ini bertahan lebih dari 2 minggu, psikiater dapat mendiagnosis orang tersebut dengan gangguan depresi mayor (MDD).

Depresi juga sangat berbeda dengan kesedihan, karena dapat membuat seseorang berjuang keras untuk melewati harinya, sementara kesedihan hanyalah salah satu elemen dari depresi.

Baca juga: 6 Tips Atasi Depresi akibat Putus Cinta

Mengobati depresi

Lantas, bagaimana cara mengobatinya?

Nah, jika seseorang mengalami gejala depresi lebih dari dua minggu, ia harus mendapatkan bantuan dari professional kesehatan mental seperti psikiater. Setelah diagnosis, pengobatan, konseling, dan psikoterapi juga bisa dilakukan.

Obat-obatan

Penderita depresi bisa mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang merupakan sejenis antidepresan dan berfungsi dengan meningkatkan kadar serotonin alias pembawa pesan kimia yang membantu meningkatkan mood di otak.

Obat-obatan ini termasuk dalam obat keras alias tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Obat-obatan ini juga bisa menimbulkan efek samping. 

Baca juga: Catat, Inilah Cara Pertama Membantu Teman yang Depresi

Psikoterapi dan konseling

Psikoterapi akan membuat pasien berbicara dengan psikiater atau konselor. Seorang terapis pun dapat membantu mengidentifikasi masalah, mengajarkan mekanisme koping, dan mendidik pasien tentang realita kondisinya.

Kesimpulan

Intinya, depresi dan kesedihan memang terkait, meski tidak sama.

Kesedihan adalah emosi yang dialami setiap orang, dan biasa terjadi setelah peristiwa kehidupan yang membuat stres atau mengecewakan, sementara depresi adalah gangguan kesehatan mental yang kuat dan berkelanjutan serta dapat berdampak drastis pada kehidupan sehari-hari.

Pemicu spesifik biasanya menyebabkan kesedihan, sementara depresi nampaknya tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, dengan kesedihan adalah bagian dari depresi, meski sifatnya lebih sementara.

Terakhir, carilah bantuan tenaga medis jika mengalami kesedihan yang terus berlanjut untuk waktu yang lama, karena bisa berkembang menjadi depresi pada akhirnya.

Baca juga: Melarikan Diri dari Bosan dan Sedih ke Makanan, Ini Bahayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com