Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kesehatan Kulit, ini Suhu Air yang Tepat untuk Mandi

Kompas.com - 28/11/2021, 08:41 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Vogue

Rutinitas pembersihan yang baik dapat menjaga kulit tetap sehat dan lembap, tidak hanya suhu air yang digunakan untuk mandi.

Apabila kita membersihkan kulit dengan sabun yang mengandung bahan keras, kulit akan kering, kehilangan minyak alami dan bakteri sehat.

"Sabun sejatinya merupakan garam asam lemak," ucap Anolik.

"Kandungan pada sabun secara efektif membersihkan sebum dan kotoran, tetapi juga memiliki pH tinggi antara 9-10, jauh lebih tinggi daripada pH alami kulit sekitar 5,4."

"Sabun berperan besar dalam membersihkan kulit yang kotor dan terkontaminasi, tetapi untuk penggunaan sehari-hari tidak diperlukan sabun dengan bahan yang keras."

Sabun dengan pH yang terlalu tinggi akan mengganggu fungsi skin barrier. Sebagai gantinya, gunakan sabun yang lembut dengan pH seimbang.

"Sabun yang lembut memiliki pH sekitar 5,5-7 yang lebih dekat ke kulit, dan jauh lebih bisa ditoleransi kulit saat mandi," terang Anolik.

Baca juga: Sabun Muka Membuat Kulit Serasa Tertarik, Apa yang Salah?

Menghidrasi kulit setelah mandi

Sesaat sehabis mandi, Anolik menyarankan untuk mengeringkan tubuh dan mengoleskan pelembap.

Ada dua kategori yang bisa dipertimbangkan dalam memilih pelembap tubuh, yakni humektan dan emolien.

"Pelembap humektan menarik air ke permukaan kulit dan mengandung bahan-bahan seperti asam hialuronat dan gliserin," jelasnya.

"Bahan ini lebih memudahkan kulit untuk bernapas dan tidak menyebabkan jerawat."

Pelembap dalam bentuk losion umumnya lebih halus ketimbang pelembap krim, dan wajib digunakan pada seseorang dengan kondisi kulit yang sangat kering.

"Jika diperlukan, pelembap emolien yang menahan air di kulit dapat digunakan."

Menurut Anolik, emolien adalah senyawa berminyak dengan bahan dasar petroleum jelly yang baik digunakan di lengan dan kaki, terutama saat kulit dalam kondisi kering.

Namun perlu diingat, faktor usia juga memengaruhi kondisi kulit kita.

"Kemampuan untuk memertahankan kelembapan dan kulit yang tampak sehat berkurang seiring bertambahnya usia," ucap Anolik.

"Sebab, kemampuan kulit untuk membentuk faktor pelembap alami atau natural moisturizing factor (NMF) berkurang."

Karena itu, lapisan terluar kulit kita mengering, tidak mampu meregang, dan timbul retakan kecil yang menyebabkan permukaan kulit kasar, kusam, dan bersisik.

Baca juga: 8 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Pelembap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Vogue
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com