Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sering Dilupakan, Inilah Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan

Kompas.com - 29/11/2021, 08:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMUNIKASI adalah salah satu kunci terpenting dalam suatu hubungan. Komunikasi diperlukan agar tidak ada salah pengertian antarpasangan yang akan mengakibatkan runtuhnya hubungan.

Komunikasi yang baik adalah salah satu elemen esensial dari hubungan sehat. Di dalam hubungan, baik itu romansa, keluarga, atau pertemanan, komunikasi diperlukan agar pribadi saling memahami.

Suatu hubungan tentu terdapat masa naik dan turun, tapi semua rintangan itu dapat terlewati apabila pasangan memiliki komunikasi yang baik.

Banyak dari kita lupa untuk mengkomunikasikan hal-hal kecil sehingga tanpa disadari “kilau” pada hubungan mulai luntur.

Baca juga: Pentingnya Personal Space dalam Sebuah Hubungan

Selain itu, pasangan yang jarang berkomunikasi rentan mengalami konflik sehingga akan menyebabkan keretakan pada hubungan.

Menurut penelitian Anjani dan Lestari pada 2018, apabila konflik diatasi dengan pola komunikasi yang salah, tak menutup kemungkinan akan menimbulkan kekerasan psikis.

Terdapat kelebihan dari komunikasi yang baik, di antaranya adalah untuk berbagi perasaan yang sedang dirasakan, pendapat mengenai suatu masalah, dan harapan terkait rencana masa depan.

Banyak orang gagal berkomunikasi karena takut ditolak, takut berakhir mengecewakan, atau bahkan kehilangan pasangan, anggota keluarga, atau teman.

Silent treatment lahir dari komunikasi buruk

Peribahasa "diam adalah emas" tampaknya tidak berlaku di semua kondisi, meskipun terkadang diam adalah hal terbaik yang digunakan untuk menghindari konflik.

Beberapa orang juga lebih memilih diam saat tidak dapat mengutarakan emosi mereka.

Akan tetapi, dalam suatu hubungan, diam dalam jangka waktu yang lama justru dapat membawa dampak negatif.

Baca juga: Saat Bertengkar dengan Pasangan Hindari Silent Treatment

Salah satu dampak dari komunikasi yang buruk adalah silent treatment. Memperlakukan pasangan secara diam saat sedang memiliki masalah dapat menimbulkan asumsi liar.

Asumsi-asumsi ini nantinya bisa mengarah pada kekerasan psikis karena pasangan akan meminta maaf tanpa tahu sebab permasalahan. Selain itu, pasangan juga akan merasa dikucilkan hingga menyalahkan diri sendiri.

Penelitian berjudul "Relational Commitment and the Silent Treatment" pada 2009, menemukan bahwa dalam hubungan romantis, pasangan yang lebih sering menggunakan silent treatment kurang berkomitmen pada hubungan mereka.

Hal ini terjadi karena mereka cenderung tidak menyelesaikan masalah dengan empat mata dan hanya ingin meninggikan egonya. Padahal, dengan komunikasi, semua masalah dapat dicari solusinya bersama.

Apabila sedang memiliki masalah, lebih baik mengkomunikasikannya dengan pasangan karena hubungan romantis tidak hanya dijalankan oleh satu orang saja, melainkan dua orang.

Selain itu, mencoba untuk terbuka juga dapat mengurangi perasaan stres dan marah yang berujung pada perilaku silent treatment.

Baca juga: 5 Kata yang Bikin Komunikasi dengan Pasangan Memburuk

Identifikasi komunikasi buruk sejak dini

Sebelum memperbaiki, kita harus mengidentifikasi tanda-tanda komunikasi yang buruk. Tanda-tanda ini perlu diwaspadai agar hubungan tetap terjaga. Apabila tanda-tanda ini dibiarkan, bisa jadi hubungan kalian dengan pasangan tidak akan bertahan lama.

Melansir dari Bustle, terdapat sepuluh tanda komunikasi kita dengan pasangan mulai melemah, yaitu

  1. hanya mengandalkan pesan/obrolan daring untuk berkomunikasi;
  2. muncul kebohongan-kebohongan kecil yang dibiarkan;
  3. tidak mau membicarakan masalah secara terbuka;
  4. sering memotong pembicaraan;
  5. melakukan silent treatment;
  6. selalu menyangkal saat berargumen;
  7. hanya membalas dengan satu kata;
  8. berharap kita dapat membaca pikirannya;
  9. memproyeksikan emosinya kepada kita; dan
  10. selalu membawa masalah lama.

Setiap orang menggunakan komunikasi untuk berhubungan. Oleh karena itu, komunikasi yang positif dapat membantu kesejahteraan hubungan dan kesehatan mental kedua pasangan.

Jangan sungkan untuk mulai mengidentifikasi tanda-tanda di atas dan mendiskusikannya dengan pasangan agar tidak terjadi miskomunikasi.

Baca juga: 10 Tanda Pasangan Sangat Mencintaimu

Mulailah berbicara dan saling memahami

Komunikasi yang baik bisa dimulai dari diri kita. Cobalah untuk membicarakan atau mengungkapkan hal-hal kecil, seperti bagaimana kalian saling mencintai.

Dengan berbicara, semua hal akan terlihat jelas sehingga akan terhindar dari kesalahpahaman yang dapat membuat pasangan bingung dan terluka.

Melansir dari Healthline, seorang psikolog klinis yang ahli dalam hubungan, Shelley Sommerfeldt, PsyD mengungkapkan bahwa komunikasi itu penting karena menumbuhkan kepercayaan dan koneksi.

Selain itu, apabila ingin memiliki hubungan yang terbuka, jujur, dan kuat dengan pasangan, kita harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan cara yang sehat dan tepat.

Selain berani berbicara, memahami pasangan saat mengungkapkan keresahannya juga penting. Memberi tanggapan dengan bijak dapat membuat pasangan merasa dihargai perasaannya.

Jangan sampai kita memberikan respons negatif yang nantinya membuat pasangan sungkan untuk bercerita.

Untuk memulai komunikasi yang sehat tidaklah mudah; diperlukan kerja keras dan berbagai usaha.

Baca juga: Kenali 10 Tanda Red Flag dalam Hubungan

Oleh karena itu, menemukan gaya komunikasi yang cocok penting bagi setiap pasangan. Meskipun akan terdapat kesulitan, tapi pada dasarnya, saat berkomunikasi akan selalu memiliki tantangan.

Kuncinya adalah utarakan dengan jelas permasalahan atau maksud yang ingin disampaikan sehingga pesan dapat tersampaikan dengan jelas.

Dalam siniar Drama Udara bertajuk "Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK)", terdapat dua tokoh, yaitu Nadya dan Arsya yang sedang mengalami masalah komunikasi dalam hubungan.

Penasaran bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua? Drama Udara dapat kalian dengarkan di Spotify dengan episode terbaru akan diunggah setiap hari Rabu dan Jumat pukul 10.00 WIB atau melalui tautan berikut https://bit.ly/CLBKEPS1-AK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com