Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 10:56 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sehingga, anak-anak bahkan tidak ingin melakukan sesuatu yang baru di mana mereka yakin mereka tidak akan berhasil dengan upaya pertama untuk mencoba.

Kecuali sampai rasa takut gagal ini diatasi, anak tidak pernah benar-benar tahu apa yang mereka kuasai.

Oleh karena itu, dengan menghilangkan kemampuan untuk membiarkan anak-anak gagal, kemampuan mereka untuk memperluas wawasan juga perlu diasah.

Baca juga: 5 Cara Menjadi Orangtua Terbaik di Mata Anak

3. Belajar ada konsekuensi tindakan ketika anak-anak gagal

Kegagalan mengajarkan anak-anak bahwa ada konsekuensi dari tindakan mereka. Dan dari mempelajari ini, mereka cenderung tak akan mengulangi tindakan yang mengarah pada hasil yang tidak diinginkan.

Menurut EmpoweringParents.com, jika orangtua turun tangan setiap kali anak-anak gagal, mereka menghilangkan kemampuan untuk menangani konsekuensi alami yang datang dengan kegagalan.

Konsekuensi ini dimaksudkan untuk mencegah anak-anak yang gagal mengulangi kesalahan mereka. Sebaliknya, di masa depan, solusi lain dapat dipilih yang mengarah pada kesuksesan.

4. Memanfaatkan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar

Belajar dari pengalaman dalam hidup adalah apa yang membuat orang terus berkembang tanpa memandang usia mereka.

Bagian dari pembelajaran biasanya datang dengan kegagalan. Maka dari itu, anak-anak yang tidak terbiasa mengalami kegagalan akan memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan ketika menemukan masalah sendiri.

Dengan demikian, ketika anak-anak tidak diizinkan mengalami kegagalan, koneksi otak yang membantu mengatasi, ketahanan, dan pemecahan masalah bisa terhambat.

Baca juga: Tips Belajar Keterampilan Baru dengan Mudah

Jika tidak pernah diajarkan cara gagal yang benar, kegagalan di kemudian hari tidak akan menghasilkan apa-apa selain menyebabkan kecemasan dan keinginan untuk menyerah ketika keadaan menjadi sulit.

Untuk itu, orangtua perlu menyadari bahwa ketika anak-anak mereka gagal, itu bukan cerminan atau kegagalan keterampilan mengasuh anak. Sebaliknya, kegagalan adalah kesempatan belajar bagi si kecil.

Tentu saja, jika kegagalan datang setelah beberapa kali mencoba, mungkin perlu bagi orangtua untuk turun tangan dan membantu.

Tetapi membantu dalam keadaan ini jauh berbeda daripada tidak pernah membiarkan kegagalan terjadi karena ketekunan dan tekad dipelajari sebagai karakter yang berharga untuk dimiliki seiring bertambahnya usia seseorang.

Baca juga: Anak Meniru Gaya Hidup Peduli Lingkungan dari Orangtuanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com