Data awal menunjukkan, ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dari varian Omicron.
Namun harus diingat, semua varian Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah sehingga memicu risiko kematian.
Khususnya kepada orang yang rentan seperti anak-anak, orangtua, dan orang yang belum divaksin.
Efektivitas vaksin untuk menangkal varian Omicron juga belum bisa diketahui.
Meski demikian, WHO menyatakan vaksin tetap penting untuk mencegah pemburukan dan risiko kematian yang disebabkan oleh Covid-19.
Sejumlah produses vaksin, termasuk AstraZeneca, juga tengah melakukan pengamatan untuk memastikan kinerja produknya terhadap mutasi terbaru ini.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, varian Omicron kemungkinan besar mempunyai transmisi penularan lebih tinggi dibandingkan varian-varian sebelumnya.
Baca juga: Seperti Apa Bahaya Varian Omicron? Ini Kata Epidemiolog
Meski demikian belum ditemukan adanya transmisi virus ini di Indonesia.
Pemerintah telah melakukan pencegahan dengan menetapkan pembatasan bagi pelaku perjalanan internasional.
Khususnya yang berasal dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hongkong.
Selain itu, pelancong yang berasal dari sejumlah negara tersebut juga diharuskan menjalani masa karantina yang lebih panjang.
Masyarakat diminta untuk tidak panik sambil tetap menjaga kesehatan dan menjalankan protokol ketat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.