Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 11:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan ini banyak model diet baru bermunculan. Salah satu yang paling populer selama tahun 2021 adalah diet pegan yang merupakan gabungan antara diet paleo dan vegan.

Model diet ini diciptakan oleh ahli diet asal Amerika Serikat (AS), dr. Mark Hyman. Diet pegan diciptakan untuk menggabungkan sisi positif dari diet paleo dan vegan.

Ada pun, diet paleo merupakan pola makan yang dititikberatkan pada makanan organik dan alami dan menyarankan para pengikutnya untuk mengonsumsi daging beserta produk olahannya.

Sedangkan, diet vegan adalah diet yang melarang para pengikutnya memakan produk hewani dan turunannya mulai dari yogurt, daging, keju, dan telur.

Meski diet pegan banyak dikritik karena menggabungkan diet paleo dan vegan yang bertolak belakang, faktanya diet pegan makin dilirik banyak orang sebagai cara mendapatkan tubuh sehat dan untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: Mengenal Diet Pegan, Kombinasi Diet Paleo dan Vegan

Lalu, apakah diet vegan ini punya manfaat yang signifikan bagi tubuh?

Rosemarie Lembo James, RD, CNSC, LDN, seorang ahli gizi ahli diet terdaftar memberikan penjelasannya soal diet pegan.

Apa itu diet pegan?

Hyman mengklaim bahwa diet pegan mampu menurunkan gula darah dan peradangan dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko kondisi kronis tertentu, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Ia juga menyebut model diet buatannya ramah lingkungan karena berfokus pada makanan nabati dan berkelanjutan, berfokus pada makanan kaya nutrisi, dan meminimalkan atau menghindari pilihan makanan yang tidak sehat.

“Seperti diet paleo, diet pegan berfokus pada makanan yang diburu atau dikumpulkan manusia purba,” jelas Lembo James.

“Tapi ending-nya adalah sebagian besar asupan makanan harian Anda adalah tanaman. Anda makan makanan hewani dalam jumlah yang jauh lebih rendah daripada yang Anda makan pada diet paleo.”

Baca juga: Pola Makan Vegan demi Kesehatan Diri dan Planet Bumi...

Ilustrasi diet paleo Ilustrasi diet paleo

Jika seseorang menjalani diet pegan, maka:

  • 75 persen dari makanan yang dikonsumsi adalah nabati, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • 25 persen dari makanan yang dikonsumsi adalah daging, unggas, telur, dan ikan yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput, organik, atau dipelihara secara berkelanjutan.

Baca juga: Diet Paleo Vs Diet Keto Mana yang Bertahan Jangka Panjang?

Orang-orang yang menjalani diet pegan punya banyak pilihan makanan. Mereka dapat mengonsumsi:

  • Semua buah-buahan, terutama yang rendah glikemik seperti ceri, stroberi, pir, dan apel Semua sayuran
  • Susu tanpa tambahan gula, seperti susu kacang tanpa pemanis atau yogurt kelapa
  • Telur
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian, kecuali kacang tanah
  • Alpukat atau minyak zaitun yang kaya lemak sehat
  • Daging dan unggas organik yang diberi makan rumput dan dipelihara secara berkelanjutan
  • Ikan yang ditangkap secara berkelanjutan, terutama pilihan yang rendah merkuri, seperti ikan teri, salmon, dan sarden.

Selain makanan di atas, para pengikut diet pegan juga bisa makan dalam jumlah minimal dengan mengonsumsi nasi hitam, kacang-kacangan seperti buncis atau lentil sebanyak sampai satu cangkir per hari, biji gandum, dan gula atau makanan penutup meskipun pilihan makanan ini harus sangat dibatasi.

Baca juga: 4 Jenis Nasi yang Bagus untuk Diet

Makanan yang harus dihindari dalam diet pegan

Meski diet pegan menggabungkan diet paleo dan vegan, model diet ini juga punya daftar makanan yang harus dihindari.

Diet pegan tidak memberi tahu kapan atau seberapa banyak yang bisa dimakan seseorang, tetapi diet ini sangat membatasi makanan tertentu, seperti:

  • Roti dan sebagian besar biji-bijian, seperti barley, oat dan gandum (kecuali beras hitam atau quinoa
  • Produk susu, termasuk susu, keju, es krim atau yogurt
  • Makanan dengan tambahan gula atau indeks glikemik tinggi
  • Makanan olahan, seperti biskuit kemasan, makanan ringan, dan makanan yang dipanggang.

Manfaat diet pegan bagi kesehatan

Jika seseorang mematuhi aturan selama menjalani diet pegan, maka ia akan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang tinggi serat, vitamin, dan mineral.

Selain itu, karena diet pegan menuntut para pengikutnya untuk menghindari gula dan makanan olahan sejenis, membuat model diet ini punya dampak baik bagi tubuh.

Baca juga: Waspadai, 6 Makanan/Minuman Sehat yang Mengandung Banyak Gula

Risiko dan kerugian diet pegan

Meski memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh, nyatanya diet pegan juga memiliki risiko dan kerugian.

Sebabnya, diet yang dianjurkan Hyman ini melarang hampir semua kacang-kacangan dan biji-bijian, yang merupakan sumber penting vitamin B dan serat.

Apalagi jika seseorang meminum pengganti susu secara teratur, maka ia bisa kehilangan kalsium dan protein dari produk susu.

“Buah dan sayuran adalah pilihan yang bagus, tetapi mereka tidak dapat memberi Anda semua nutrisi yang Anda butuhkan,” sambungnya.

“Pastikan Anda mendapatkan cukup protein, zat besi, dan vitamin B12, yang ditemukan dalam daging, telur, dan tahu. Anda juga membutuhkan setidaknya 1.000 miligram kalsium sehari, terutama orang dewasa yang lebih tua atau hamil membutuhkan lebih banyak lagi," ucap Lembo James.

Baca juga: Penyebab Perut Sakit Saat Sedang Menjalani Diet

Haruskah diet pegan dicoba?

Diet pegan memang memiliki beberapa manfaat, tetapi jangan langsung melakukannya tanpa bertanya terlebih dahulu kepada praktisi kesehatan jika kita akan menghilangkan sebuah kelompok makanan. 

“Diet pegan mungkin tidak cocok sama sekali untuk orang yang memiliki kondisi kesehatan seperti kekurangan zat besi atau B12. Jika Anda menderita osteoporosis, pastikan mendapat vitamin D dan kalsium yang dibutuhkan tulang Anda," lanjurnya.

Jika seseorang ingin mencoba menghemat biaya belanja bulanan, tentu diet pegan yang dijalankan secara ketat tidak akan cocok.

Daging organik dan daging hewan lainnya yang diberi makan rumput harganya jauh lebih mahal daripada pilihan non-organik.

Selain itu, tanpa kacang-kacangan atau biji-bijian, seseorang dapat kehilangan sumber protein dan tanpa daging.

Baca juga: Ingin Jaga Pola Makan Saat Liburan? Asuplah Protein

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com