KOMPAS.com - Penggunaan masker katup disebut menjadi pemicu penyebaran varian Omicron, mutasi terbaru Covid-19, di Hongkong.
Masker tersebut digunakan oleh warga yang sedang menjalani karantina setelah tiba dari Afrika Selatan. Orang tersebut memang menjalani isolasi sesuai aturan karantina negara tersebut namun menggunakan masker katup, alih-alih masker bedah.
Dikutip dari laman South Morning China Post, orang yang kemudian dikonfirmasi positif Omicron itu memakai masker katup ketika mengambil makanan atau mengumpulkan sampah selama karantina.
Lewat pengawasan CCTV yang sama, diketahui pula jika orang tersebut kerap tidak memakai masker bahkan ketika pintu kamar hotelnya terbuka.
Baca juga: Ketahui Bahaya Pakai Masker Berulang Kali
Ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong Profesor Yuen Kwok-yung meyakin masker katup sebagai pemicu penyebaran varian Omicron setelah meneliti kasus tersebut. Ia menilai masker dengan filter udara yang bisa dibuka itu memiliki desain yang egois.
“Masker ini menyaring udara saat menghirup, tetapi ketika udara dihembuskan melalui katup udara, tidak disaring, itu tidak baik," jelasnya.
Penggunaan masker katup sudah sejak lama tidak disarankan karena tidak berguna mencegah penyebaran virus.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, lewat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menilai katup yang berada di bagian depan masker memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar.
Masker ini dapat melindung penggunanya namun berbahaya untuk orang di sekitarnya.
“Oleh karena itu, CDC tidak merekomendasikan penggunaan masker atau jika mereka memiliki katup atau ventilasi pernafasan," demikian pernyataan di situs resmi CDC.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.