Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 19:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Minum jahe saat haid dapat menjadi salah satu perawatan rumahan yang dapat dicoba untuk meredakan gejala nyeri dan kram.

Seperti dijelaskan dalam pemberitaan Kompas.com (25/04/2019), nyeri perut saat menstruasi terjadi karena kontraksi di dalam rahim atau kandungan.

Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya akan meningkat tepat sebelum menstruasi dimulai.

Jika selama siklus menstruasi terjadi kontraksi yang terlalu kuat, hal tersebut bisa menekan pembuluh darah di dekatnya, sehingga dapat memotong suplai oksigen ke dalam rahim.

Akibatnya, rendahnya level oksigen dalam rahim bisa menyebabkan munculnya rasa sakit dan kram.

Meskipun, tak semua penyebab nyeri perut saat menstruasi diakibatkan oleh proses normal saat haid. Nyeri saat haid bisa juga disebabkan beberapa faktor lain, seperti sindrom pramenstruasi (PMS) dan endometriosis.

Nah, apakah minum jahe saat haid benar-benar memberikan khasiat?

Baca juga: 8 Minuman untuk Menghilangkan Nyeri Haid dengan Ampuh

Minum jahe saat haid

Minum jahe saat haid diyakini dapat meredakan nyeri dan kram haid.PIXABAY/JOSEPH MUCIRA Minum jahe saat haid diyakini dapat meredakan nyeri dan kram haid.

Jahe (Zingiber officinale) memberikan beragam manfaat kesehatan, termasuk salah satunya untuk kesehatan wanita.

Minum jahe saat haid diyakini dapat meredakan nyeri dan kram haid.

Melansir Verywell Health, penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam jahe dapat membantu melindungi peningkatan peradangan dengan menghambat produksi prostaglandin tubuh.

Ini adalah bahan kimia pro-inflamasi yang berkontribusi terhadap kontraksi otot yang membantu rahim melepaskan lapisannya.

Sejumlah studi yang dipublikasikan selama beberapa tahun menemukan bahwa minum jahe saat haid mungkin bisa membantu meredakan dismenore, istilah medis yang merujuk pada nyeri sebelum atau selama menstruasi.

Pada sebuah laporan yang diterbitkan di Pain Medicine pada tahun 2015, misalnya, para ilmuwan melihat uji coba yang diterbitkan sebelumnya. Uji coba tersebut mendalami tentang efek jahe pada wanita dengan dismenore yang tidak disebabkan oleh kondisi panggul seperti endometriosis.

Dalam analisis mereka, penulis laporan menemukan bahwa minum jahe saat haid lebih efektif daripada plasebo dalam menghilangkan rasa sakit.

Laporan lain meneliti penelitian yang diterbitkan sebelumnya tentang penggunaan jahe untuk dismenore. Dalam laporan yang diterbitkan pada 2016 itu disebutkan bahwa jahe untuk haid ditemukan lebih efektif dalam mengurangi keparahan nyeri daripada plasebo.

Dari dua penelitian yang membandingkan jahe dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), jahe ditemukan sama efektifnya dalam mengurangi rasa sakit saat haid.

Selain itu, beberapa bukti lainnya menyebutkan bahwa jahe dapat membantu mengontrol perdarahan haid yang berat.

Selain itu, dalam sebuah uji klinis yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research pada 2015, 92 wanita dengan perdarahan haid berat diberikan jahe atau plasebo selama tiga periode haid.

Pada akhir penelitian, peneliti menemukan adanya penurunan dramatis pada tingkat kehilangan darah haid di antara peserta penelitian yang menerima jahe.

Sementara itu, menurut Healthline, konsunsi 750 hingga 2.000 miligram bubuk jahe selama tiga atau empat hari pertama haid juga terbukti dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk haid yang menyakitkan.

Penelitian pada 2014 menemukan bahwa konsumsi jahe selama tujuh hari sebelum haid dapat meredakan gejala perubahan suasana hati, fisik, dan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).

Uji klinis pada 2018 juga menunjukkan bahwa konsumsi 200 miligram jahe setiap enam jam efektif dalam mengurangi rasa sakit pada individu yang mengalami dismenore primer.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Haid Tidak Teratur Secara Alami

Efek samping minum jahe saat haid

Jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ringan, seperti diare dan heartburn.PEXELS/POLINA ZIMMERMAN Jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ringan, seperti diare dan heartburn.

Jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ringan, seperti diare dan heartburn.

Jahe juga dapat bertindak sebagai pengencer darah. Jadi, jika memiliki gangguan pendarahan, atau sedang mengonsumsi obat atau suplemen yang memengaruhi darah, penting untuk membicarakan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.

Selain jahe, ada beberapa perawatan rumahan yang dapat dicoba untuk meredakan nyeri haid. Ulasan lengkapnya dapat dibaca pada tautan ini.

Baca juga: Bolehkah Minum Jahe Setiap Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com