Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Diabetes Basah dan Kering? Dokter Jelaskan Bedanya

Kompas.com - 01/12/2021, 05:54 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kita sering mendengar adanya penderita diabetes basah dan kering. Namun, istilah diabetes basah dan kering ini sebetulnya tidak ada.

Basah dan kering ini lebih merujuk pada kondisi luka yang dialami oleh pasien diabetes.

"Diabetesnya sama saja. Tidak ada basah atau kering."

Demikian diungkapkan oleh Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Diabetes Endokrinologi, Dr Dicky Levenus Tahapary, SpPD – KEMD, PhD dalam Mini Health Talk Penanganan Kaki Diabetes di Eka Hospital BSD, Selasa (30/11/2021).

Ia menjelaskan, luka di kaki orang dengan diabetes bisa disebabkan beberapa hal.

Jika penyebab luka hanya karena gangguan pembuluh darah, pasien biasanya tidak mengalami infeksi dan kaki hanya terlihat menghitam.

Biasanya, kata dia, luka seperti ini banyak dialami pasien diabetes dari negara maju, seperti negara-negara di Eropa.

"Karena tidak ada infeksi, jadi tidak ada nanah, tidak basah."

"Kelainannya cuma masalah saraf sama pembuluh darah. Jadi tidak bau, tidak ada nanah. Kering," kata Dicky.

Sementara pada jenis luka lainnya terjadi infeksi. Ketika infeksi terjadi, luka bisa bernanah dan memunculkan bau. Kondisi ini banyak terjadi di negara tropis, seperti Indonesia.

"Jadi tidak ada bedanya (diabetes basah dan kering). Cuma bedanya yang satu ada infeksi, yang satu tidak," tandasnya.

Masing-masing jenis luka juga punya risiko masing-masing.

Pada kondisi luka kering, ketika terjadi gangguan pembuluh darah, luka memang akan lebih sulit sembuh. Dalam perjalanannya, dibutuhkan penanganan oleh dokter bedah vaskular untuk membuka aliran darah.

Namun, kondisi luka basah juga bisa berpotensi menginfeksi jika tak ditangani secara serius.

"Kalau ada infeksi, bahaya juga. Kalau infeksi tidak ditangani dengan baik kan bisa merambat ke atas, bikin infeksi di seluruh tubuh juga," kata Dicky.

Baik kondisi luka kering maupun basah sama-sama perlu segera ditangani.

Sayangnya, menurut Dicky, banyak pasien yang terlambat datang untuk memeriksakan kondisinya ke dokter. Kondisi ini meningkatkan risiko kaki perlu diamputasi.

"Jadi kalau pasien diabetes kaki ada bengkak, merah, ada luka, atau menghitam harus segera ke dokter."

"Karena kalau sudah sampai sini sudah hitam, biasanya tidak bisa diselamatkan lagi. Karena sudah hitam artinya jaringannya sudah mati. Tidak ada lagi aliran darah ke situ," ucapnya.

Baca juga: Kaki Diabetes, Bisa Dicegah agar Tak Perlu Amputasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com