Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 10:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak keluhan yang dialami perempuan selama hamil. Selain kram perut dan sembelit, rasa gatal di bagian kaki termasuk hal menyebalkan yang sering dialami.

Meski keluhan ini cukup mengganggu karena membuat perempuan hamil terus menggaruk, sebenarnya rasa gatal di kaki adalah hal yang biasa terjadi.

Ada sejumlah alasan mengapa kaki terasa gatal selama periode kehamilan, termasuk hormon, peningkatan keringat, dan psoriasis yang merupakan bercak bersisik di permukaan kulit yang membuat gatal dan kering.

Karena menimbulkan sensasi untuk terus menggaruk kaki, keluhan ini sebaiknya tetap ditangani dengan perawatan di rumah atau obat yang disetujui dokter.

Kaki gatal selama periode kehamilan juga bisa disebabkan oleh kolestasis yang memengaruhi kondisi hati selama masa akhir kehamilan. Hal ini membuat aliran empedu dari kantong empedu melambat dan berhenti. Namun kondisi ini relatif jarang.

Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Ruam atau Gatal di Area Selangkangan

Penyebab kaki gatal saat hamil

Dokter spesialis kesuburan dan ahli virus, Cindy M. Duke, MD, mengatakan bahwa perubahan hormon kehamilan adalah salah satu penyebab paling sering dari kaki gatal.

Perubahan hormon dapat memengaruhi ujung saraf dan membuatnya lebih sensitif dan lebih rentan terhadap rasa gatal.

Secara khusus, perempuan hamil yang menderita fibromyalgia atau kondisi lain yang berhubungan dengan saraf, kulitnya bisa lebih sensitif sehingga terasa gatal-gatal selama kehamilan.

Tidak hanya itu, kehamilan juga menyebabkan kulit meregang, sehingga kulit jadi sangat kering dan hilang kelembapan, yang keduanya dapat menyebabkan kulit terasa gatal.

Duke menambahkan, banyak perempuan hamil akan mendapati kondisi kaki mereka rata. Kondisi ini menyebabkan kaki menjadi lebih kering dan berkeringat, sehingga menimbulkan rasa gatal.

Baca juga: 9 Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan

Perlu dicatat bahwa selama perempuan hamil terkadang menyebabkan kekambuhan penyakit kulit yang sudah diderita atau menjadi lebih buruk. Seperti, psoriasis yang merupakan penyakit kulit autoimun yang membuat bercak merah gatal dan bisa kambuh selama periode kehamilan.

Selain itu, kondisi kulit lain yang dapat muncul selama perempuan hamil adalah Puritic Uritical Papules and Plaques of Pregnancy atau PUPPP.

PUPPP akan membuat ruam berwarna merah dan rasa gatal di perut sebelum proses persalinan berlangsung.

Dalam hal ini PUPP tetap harus diperhatikan sebab bisa saja berbahaya bagi bayi. Jika dibiarkan ruam gatal di perut dapat menyebar ke paha, lengan, dan bokong.

Dokter obgyn Tamika Cross mengatakan bahwa terkadang PUPPP dapat menyebar ke kaki dan menjadi penyebab kaki terasa gatal.

Baca juga: Bercak dan Ruam Merah pada Kulit Anak, Apa Penyebabnya?

Apa yang harus diketahui tentang kolestasis?

Kolestasis yang dikenal juga sebagai kolestasis intrahepatik kehamilan (ICP) atau kolestasis obstetrik, adalah kondisi hati yang dialami sekitar satu atau dua dari setiap 1.000 calon ibu.

Neha Singla Jani, DPM, AACFAS, ahli penyakit kaki di Northern Illinois Foot & Ankle Specialists, menjelaskan bahwa kolestasis terjadi sebagai akibat dari penurunan atau penghentian kemampuan hati untuk memproses empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati.

Ia menerangkan, kolestasis biasanya terjadi menjelang periode akhir kehamilan dan dapat dirasakan di seluruh tubuh atau di area tertentu.

Intensitas gatal cenderung meningkat dan menurun, dan seringkali lebih buruk di malam hari sehingga menyebabkan tidur terganggu. Meski begitu, tidak ada ruam yang ditimbulkan kolestasis.

Baca juga: Simak, 6 Cara Mengatasi Kulit Kering dan Dehidrasi

Kendati gatal di tangan dan kaki adalah gejala utama kolestasis, tetapi kadang-kadang ada  gejala lain yang muncul, termasuk mual, kelelahan, nafsu makan rendah, urin berwarna gelap, nyeri di sisi kanan atas perut, dan mata serta kulit tampak menguning.

Kolestasis yang tidak diobati dapat menyebabkan kelahiran prematur, gawat janin, masalah pernapasan pada bayi, dan lahir mati. Itulah mengapa penting untuk menganggap serius gatal yang terus-menerus dan melaporkannya ke dokter yang menangani.

 

Cara meredakan dan mengatasi gatal

Kasus kaki gatal selama periode kehamilan yang tidak disebabkan oleh kolestasis dapat diobati dengan "obat rumahan" dan obat-obatan yang dijual bebas.

Duke menyarankan, rasa gatal yang timbul dapat diatasi dengan merendam kaki dengan air hangat atau dingin, kompres dingin, dan sering mengganti kaus kaki.

Perlu dicatat juga bahwa kaki yang kering dapat menyebabkan gatal, sehingga menggunakan pelembab bisa menjadi solusinya. Atau bisa juga gunakan pelembab dengan bahan anti gatal.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Begini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com