Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jabat Tangan Putri Diana yang Sukses Hapus Stigma Pengidap AIDS

Kompas.com - 01/12/2021, 13:40 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber tht.org.uk

KOMPAS.com - Tak lengkap rasanya memperingati Hari AIDS Sedunia tanpa mengenang jasa besar Putri Diana.

Wanita bergelar Princess of Wales ini berkontribusi dalam menghapuskan stigma negatif yang dulu melekat pada pengidap HIV/AIDS.

Pada periode 1980an, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) masih dianggap sebagai sampah masyarakat. 

Penyakit tersebut dianggap sangat menular, sehingga ODHA sulit mendapatkan haknya dalam hal penelitian, pendidikan, dan pengujian yang memadai.

Mereka juga dijauhi lingkungannya karena dianggap dapat menularkan penyakit, bahkan hanya dengan sentuhan sederhana.

Baca juga: Mengenal AIDS, Sejarah dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Namun ibu Pangeran Harry ini menghapus stigma tersebut dengan langkah sederhana, yang terasa sangat berani di masa itu.

Diana tak ragu berjabat tangan dan memeluk ODHA tanpa sarung tangan dalam kunjungan sosialnya pada April 1987.

Ia hadir untuk meresmikan unit spesialis HIV/AIDS pertama di Inggris di Rumah Sakit Middlesex London.

Fasilitas kesehatan ini disediakan untuk secara eksklusif merawat pasien dengan virus tersebut.

Kunjungannya tentu diliput oleh banyak media yang membuat tindakannya itu langsung ramai diberitakan.

Bangsawan bernama lengkap Diana Spencer ini juga berbicara secara terbuka soal itu dan pentingnya menghapus anggapan negatif tersebut.

"HIV tidak membuat orang berbahaya untuk diketahui. Anda dapat menjabat tangan mereka dan memeluk mereka."

"Surga tahu mereka membutuhkannya," ujar mantan istri Pangeran Charles ini.

Ia juga mengajak publik untuk merangkul ODHA dengan memberikan tempat perlindungan, pekerjaan, dan kesempatan untuk hidup secara normal.

Sikap dan pernyataan publik dari Putri Diana, sosok yang sangat berpengaruh, langsung memberikan angin segar bagi komunitas ODHA.

Hal tersebut menjadi awal sikap bermartabat, hormat, dan kasih sayang yang mereka terima, terlepas status kesehatannya.

Putri Diana dengan mudah menunjukkan kepada semua orang bahwa HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak sehari-hari.

Tentunya perubahan ini tidak langsung mengubah kondisi seketika, namun tindakan ibu dua anak itu terbukti bergema di seluruh dunia.

Di waktu-waktu pribadinya yang jauh dari sorot media, Putri Diana juga rutin mengunjungi pusat kesehatan AIDS untuk memastikan para pasien tidak merasa dilupakan dan diabaikan.

Belas kasih dan keinginannya untuk menghibur orang sangat menginspirasi yang kemudian menjadi warisan besar sepeninggalnya.

Kepedulian yang berlanjut sampai akhir hayat

Kepedulian Putri Diana pada isu HIV/AIDS tidak hanya dimilikinya ketika masih menjadi menantu Ratu Elizabeth.

Jauh setelah perceraiannya, Diana tetap konsisten melakukan berbagai advokasi dan edukasi terkait AIDS.

Ia berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk PBB dan WHO untuk meningkatkan kepedulian sekaligus penanganan HIV/AIDS.

Perjalanan tersebut membawanya berkeliling ke banyak negara termasuk Afrika Selatan pada tahun 1997.

Baca juga: Apakah Kondom Dobel Lebih Efektif Cegah Penularan HIV/AIDS?

Nelson Mandel, bapak negara Afrika Selatan, memuji Diana atas kiprahnya terkait masalah HIV/AIDS.

"Ketika dia duduk di tempat tidur seorang pria dengan HIV/AIDS, dan memegang tangannya, dia mengubah sikap publik dan meningkatkan peluang hidup orang-orang seperti itu," ujar negarawan yang wafat tahun 2013 lalu itu. 

Mandela menilai, Putri Diana pandai memanfaatkan status selebritas dan perhatian dunia kepadanya untuk melawan stigma yang melekat pada orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Hal ini tentu menjadi bentuk contoh baik untuk seluruh masyarakat dan menjadikan dunia tempat yang lebih ramah untuk ODHA.

Diana --terlepas dari status bangsawan, kemewahan dan berbagai keistimewaanya, tak ragu merangkul pasien AIDS dan membuat semua kekhawatiran yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com