Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 16:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang mampu memecah sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh dan membuat penderitanya rentan terserang penyakit.

Meski sudah banyak informasi yang dikampanyekan seputar HIV, masih saja ada orang yang malu untuk mengakui bahwa dirinya sudah terjangkit virus ini.

Lebih parahnya lagi, ia tidak mau membuka diri dan tidak mau memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kapan seharusnya ia mulai menjalani pengobatan HIV.

Meski hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV, faktanya ada obat yang membantu penderita HIV tetap sehat dan menurunkan, bahkan menghentikan peluang penyebaran virus ke orang lain.

Baca juga: Kisah Magic Johnson, Legenda NBA yang Bertahan 30 Tahun dengan HIV

Waktu meminum obat HIV

Obat-obatan HIV yang disebut juga terapi antiretroviral atau ARV dianjurkan bagi semua penderita HIV. Obat ini harus mulai diminum sesegera mungkin setelah seseorang terdiagnosis HIV.

Tujuan utama pengobatan HIV adalah untuk mengurangi viral load atau jumlah virus ke tingkat yang tidak terdeteksi.

Ada pun, viral load dapat diketahui dengan tes untuk mengetahui jumlah virus dalam darah.

Jumlah virus yang tidak terdeteksi bukan berarti bersih dari virus, tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga sulit dideteksi oleh alat tes. 

Jika viral load tidak terdeteksi maka orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. 

Untuk mengurangi viral load, penderita HIV harus mulai minum obat HIV sesegera mungkin, terutama pada ibu hamil, menderita infeksi HIV dini dan juga AIDS.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Keberadaan Obat ARV Beri Harapan Hidup ODHA

1. Kehamilan

Semua wanita hamil yang terjangkit HIV harus minum obat HIV untuk melindungi kesehatan mereka dan mencegah penularan ke bayi.

Risiko penularan HIV perinatal selama kehamilan dan persalinan paling rendah ketika seorang wanita dengan HIV memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi juga membantu menjaga calon ibu tetap sehat.

2. Infeksi dini HIV

Infeksi dini HIV atau juga dikenal sebagai infeksi HIV akut, adalah periode hingga enam bulan setelah terinfeksi HIV. Selama infeksi awal HIV, viral load seseorang seringkali sangat tinggi.

Studi menunjukkan bahwa pada tahap awal infeksi HIV ini, obat HIV dapat mulai melindungi kesehatan penderitanya. Selain itu, memulai pengobatan HIV selama infeksi dini HIV juga mengurangi risiko penularan.

Baca juga: Apakah Kondom Dobel Lebih Efektif Cegah Penularan HIV/AIDS?

3. AIDS

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, penyakit yang timbul karena infeksi HIV. HIV dan AIDS bukanlah hal yang sama. Orang dengan HIV tidak selalu mengidap AIDS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com