"Virus ini akan menyebar seperti virus. Ini menular dan menginfeksi orang lain. Dan itu tidak benar-benar berdasarkan lokasi. Ini didasarkan pada infektivitasnya," kata dia seperti dilansir laman USA Today.
Atas berbagai pertimbangan itu, WHO kemudian menetapkan sistem penamaan sederhana untuk varian baru virus per Mei 2021.
Dikatakan, setiap varian baru akan diberi nama setelah huruf berurutan dalam alfabet Yunani.
WHO mengatakan tujuan penggunaan alfabet Yunani adalah untuk memudahkan dan lebih praktis bagi komunitas non-ilmiah untuk membahas variannya.
Dengan demikian, salah satu varian pertama dengan mutasi signifikan yang pertama kali diurutkan di Inggris — B.1.1.7 — diberi nama alfa.
Sedangkan varian berpotensi mengancam yang muncul di Afrika Selatan pada tahun 2020 bernama beta.
Mengikuti metode tersebut, WHO menamai varian baru B.1.1.529 sebagai omicron yang merupakan huruf ke-15 dalam alfabet Yunani.
Huruf omicron setara dengan huruf bahasa Inggris yang terdengar pendek "O".
Baca juga: 5 Fakta Penting soal Mutasi Terbaru Covid-19, Varian Omicron
Sementara itu, nama ilmiah Omicron sendiri berdasarkan sistem Pango, dari kelompok Penugasan Filogenetik Bernama Global Outbreak, adalah B.1.1.529.
Kode sekaligus dapat menyampaikan informasi ilmiah tentang garis keturunannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.