Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Deretan Masalah Kulit Kepala berikut Cara Menanganinya

Kompas.com - 02/12/2021, 09:28 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rambut rontok dan ketombe mungkin meruapkan gangguan yang paling sering kita alami di kulit kepala, terlepas dari bagaimana bentuk rambut kita.

Namun, ruapnya masih ada beberapa masalah dan kondisi yang berhubungan dengan kulit kepala, yang dapat menyebabkan berbagai gejala tak nyaman, mulai dari gatal-gatal hingga ruam kemerahan yang mengagnggu pemandangan.

Nah, berikut beberapa gangguan bagi kulit kepala yang umum terjadi, berikut cara menanganinya.

Psoriasis

Kondisi ini mempengaruhi sekitar satu sampai dua persen populasi manusia dan bisa menimpa siapa saja dan bagian tubuh mana pun, meski jenis kulit kepala adalah salah satu yang paling sulit diobati.

Menurut Seemal Desai, M.D., F.A.D., asisten profesor klinis di Departemen Dermatologi di University of Texas Southwestern Medical Center, hal ini disebabkan karena penumpukan sel-sel kulit menciptakan kulit bersisik, bercak-bercak yang bisa terasa gatal, sakit, mengeras, dan berdarah.

Kondisi yang terlihat seperti plakat merah muda dengan sisik keperakan ini kerap dianggap sebagai kondisi autoimun di mana sel-sel di lapisan atas kulit mengalami overdrive.

Kondisi bisa diperburuk jika kulit kepala sering menerima perlakuan seperti panas dari hair dryer dan cat untuk menutupi uban.

Untuk mengobatinya, bisa dengan steroid topikal, yang mengontrol respon inflamasi, suntikan biologis yang membantu menekan apa yang menyebabkan kondisi ini dalam kasus yang lebih berat, atau dengan laser excimer yang dapat bekerja pada titik-titik individual yang tidak merespons terapi lain.

Desai juga mengungkapkan bahwa rutinitas perawatan rambut yang lebih lembut akan membantu. Selain itu, tidak keramas setiap hari juga dapat mengurangi jumlah ruam kulit. Bahkan, krim minyak terapeutik juga dapat membantu.

Baca juga: Mengenal Scalp Psoriasis dan Perbedaannya dengan Ketombe

Folliculitis

Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut berupa munculnya beberapa benjolan nanah kecil yang tersebar di seluruh kulit kepala yang terlihat mirip dengan jerawat. Terkadang, benjolan terasa perih.

Kondisi ini diakibatkan oleh bakteri (biasanya karena infeksi staph) atau iritasi akibat bercukur, penggunaan kondisioner berat, pewarna rambut yang kuat, dan keringat berlebih.

Untuk mengobatinya, bisa dengan penggunaan antibiotik topikal atau oral yang dapat diresepkan dokter, atau obat anti-inflamasi seperti formulasi steroid topical jika tidak ada  infeksi.

Dermatitis seboroik

Seb derm adalah salah satu kondisi kulit kepala yang biasa terjadi di kulit kepala, wajah, telinga, dan dada.

Gangguan ini kerap ditandai dengan ruam yang berubah menjadi bercak merah dan gatal dengan sisik berminyak atau ketombe pada orang dewasa. Ini tidak menular, tetapi bisa memalukan.

Kondisi ini disebabkan oleh ragi (jamur) yang disebut malassezia, yang ada di sekresi minyak pada kulit. Parkinson, depresi, diabetes, sistem imun melemah, dan obesitas bisa membuat risiko dermatitis seboroik makin tinggi

Untuk mengobatinya, shampo anti-ragi dengan kandungan yang disebut ketoconazole dapat membantu.

Namun karena bisa membuat rambut sangat kering, disarankan untuk mengoleskan sampo langsung ke kulit kepala sekitar 5 hingga 10 menit sebelum membasahi rambut dan mengaplikasikannya ke area kulit kepala saja sebelum membilasnya.

Lalu, steroid topikal dapat diresepkan jika sampo tidak berfungsi.

Baca juga: Putri Bungsu Mona Ratuliu Terkena Dermatitis Atopik, Apa Itu?

Kerontokan

Kondisi yang ditandai dengan adanya rambut patah hingga bintik-bintik botak di kulit kepala yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berbeda, termasuk genetika, obat-obatan, peradangan, kelainan hormonal dan kerapuhan rambut.

Stres ekstrem serta penurunan berat badan yang besar juga dapat menjadi penyebabnya. Belum lagi adanya Infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan kerontokan besar-besaran beberapa bulan setelah kejadian atau telogen effluvium.

Usia juga dapat berperan lho. Ketika kadar estrogen menurun antara usia subur dan menopause, kerontokan bisa terjadi, begitu pula dengan bleaching, pelurusan, pengeritingan dan gaya rambut yang disisir atau diikat ketat ke belakang.

Untuk menanganinya, bisa menggunakan rogaine alias larutan yang mempertebal rambut, dan spironolactone atau pil yang membantu memblokir hormon yang disebut androgen, sehingga dapat membantu mengurangi penipisan hormonal.

Makan makanan seimbang yang diisi dengan vitamin seperti B12 dan folat juga berguna saat mengalami masalah kesehatan rambut.

Beristirahat dari styling berlebihan dan menata rambut dengan gaya yang lebih alami pun lebih disarankan.

Baca juga: 14 Penyebab Rambut Sering Rontok

Kista

Kista dapat terjadi pada kulit. Namun tenang saja, kista di kulit kepala sering terjadi dan mudah dikenali. Biasanya benjolannya hanya sebesar kelereng atau anggur yang dapat dirasakan ketika sisir atau sikat melewatinya.

Biasanya, kista kulit kepala sebagian besar bersifat genetik dan tidak berbahaya, jadi biarkan mengering dengan sendirinya. Sayatan dapat membantu menenangkan gejala, tetapi tidak akan menghilangkan kista secara keseluruhan.

Antibiotik dapat membantu meringankan gejala kista yang meradang atau terinfeksi. Namun, kista baru bisa sembuh saat diangkat. Jadi operasi adalah satu-satunya pilihan efektif untuk mengangkat kista sepenuhnya dan memastikannya tidak kambuh.

Kurap

Juga disebut tinea capitis, kurap adalah infeksi jamur yang biasanya terjadi pada anak kecil, tetapi terkadang orang dewasa juga mendapatkannya.

Ruam yang muncul biasanya menyakitkan dan bersisik, kadang-kadang bahkan menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening, menyebabkan bintik-bintik botak, rambut patah dan bintik-bintik hitam.

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa cara penularannya, yaitu dari dan ke manusia, hewan ke manusia, dan benda non mahluk hidap seperti handuk atau sisir.

Untuk menanganinya, biasanya obat antijamur yang diminum setiap hari selama 4 hingga 6 minggu akan berhasil. Apalagi, biasanya kurap tak lagi menular 48 jam setelah memulai pengobatan.

Namun sampai saat itu, sebaiknya menghindari kontak dengan orang lain karena tinea capitis dapat menyebar melalui kontak dengan area lain dari tubuh dan orang lain.

Baca juga: Perhatikan, 10 Penyebab Kulit Kepala Terasa Gatal

Allergic Contact Dermatitis (ACD)

Ruam ini merupakan reaksi kulit kepala yang bersentuhan langsung dengan allergen, biasanya menyebabkan nyeri dan gatal. Biasanya mudah untuk mengetahui penyebabnya karena waktu antara kontak kimia dan ruam tidak lama.

ACD biasanya disebabkan oleh pewarna rambut atau paraphenylenediamine (PPD), bahan kimia yang banyak digunakan sebagai pewarna rambut permanen.

Selain itu bahan kimia dan wewangian dalam sampo dan kondisioner juga merupakan penyebab umum ACD.

Alergen lain yang relevan seperti propilen glikol, Cocamidopropyl betaine, methylisothiazolinone (MI) atau formulasi gabungan methylchloroisothiazolinone dan MI juga dapat menyebabkannya.

Untuk menganganinya, identifikasi pemicu dan menghilangkannya dengan steroid topikal, busa, krim atau salep.

Perawatan kulit selama dua hingga tiga minggu pun akan membantu mengurangi peradangan dan membersihkan kulit.

 Baca juga: 5 Pemicu Rasa Gatal di Kulit Kepala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com