Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Gas di Pagi Hari Bisa Jadi Bukan Sekadar Kembung, Apa Artinya?

Kompas.com - 02/12/2021, 10:18 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

Yoga atau relaksasi dapat membuat aliran udara turun ke hidung dan tenggorokan, bukan kerongkongan atau saluran makanan.

3. Tidak minum air yang cukup

Ketika perut tidak mendapatkan cukup air, perut bisa menjadi kembung dan sembelit.

Dr. Sharma menjelaskan, hal ini terjadi karena tanpa H2O yang cukup, kotoran akan menjadi kering dan waktu transit di usus akan tertunda.

Sementara itu, fermentasi makanan akan menyebabkan hidrogen, metana, dan karbon dioksida menumpuk di usus. Pada dasarnya, ini akan membuat perut terisi seperti 'balon'.

Agar cakupan air pada tubuh seseorang mencukupi, Dr. Sharma menyarankan agar meminum 64 ons atau setara 8 gelas air sehari. Ini akan membantu menjaga makanan yang dicerna mengalir dengan lancar.

Baca juga: 8 Kondisi yang Menyebabkan Sering Kentut dan Cara Mengatasinya

4. Menstruasi

Kondisi ini terjadi pada perempuan. Menstruasi bulanan bisa menjadi penyebab seseorang sering kentut di pagi hari.

Dr. Sharma menerangkan, perubaan hormonal yang terjadi selama periode menstruasi dapat mempengaruhi usus.

Misalnya, beberapa hormon memperlambat motilitas usus, yang menyebabkan kotoran dan sekresi mandek. Hal ini menyebabkan reaksi berantai dari peningkatan fermentasi dan gas.

Kentut yang berlebih selama menstruasi sifatnya hanya sementara dan akan kembali normal sesuai siklus menstruasi.

5. Infeksi usus

Seseorang perlu mewaspadai kentut yang berlebihan di pagi hari, sebab dapat menjadi tanda usus mengalami infeksi.

Dr. Sharna mengatakan, infeksi usus dapat disebabkan oleh bakteri atau parasit.

Salah satu infeksi tersebut terjadi ketika bakteri H. pylori menginfeksi perut, yang bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur, muntahan atau kotoran, termasuk melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Infeksi H. pylori cukup umum dan mempengaruhi hingga setengah dari manusia di dunia.

Selain gas dan kembung, seseorang yang terinfeksi bakteri H. pylori juga dapat mengalami gejala lain, seperti:

  • Sakit atau nyeri seperti terbakar di perut
  • Sakit perut yang semakin parah saat perut kosong
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Sering bersendawa
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Salah satu jenis infeksi usus yang berpotensi dialami seseorang adalah Giardiasis. Giardiasis akan menghasilkan gas serta kram di perut, kembung, mual, dan diare berair.

Halaman:
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com