Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2021, 12:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Buatlah skala prioritas dan selesaikan pekerjaan yang penting terlebih dahulu, sehingga kepala kita menjadi lebih tidak terbebani dan bisa fokus untuk pekerjaan berikutnya.

Baca juga: 10 Kebiasaan di Akhir Pekan yang Tak Dilakukan Orang-orang Sukses

  • Engagement rendah

Menurut University of Texas Arlington, seseorang yang terlalu banyak bekerja bisa terputus secara psikologis dan menjadi kurang terlibat (engage) di tempat kerja atau lingkungan sosialnya.

Menurut jajak pendapat Gallup di 2014, kurang dari sepertiga karyawan yang memiliki engagement baik.

Data dari Press Ganey bahkan menunjukkan angka yang lebih rendah pada kelompok perawat dengan hanya 15 persen yang terlibat secara aktif.

  • Melewatkan target

Sering melewatkan target juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload. Hal itu terjadi karena kita mengerjakan terlalu banyak hal.FREEPIK Sering melewatkan target juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload. Hal itu terjadi karena kita mengerjakan terlalu banyak hal.
Sering melewatkan target juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload. Hal itu terjadi karena kita mengerjakan terlalu banyak hal.

Untuk menghindarinya, anggota Forbes Coaches Council, Lee Eisenstaedt dari Leading with Courage Academy menyarankan untuk membuat daftar proyek atau target yang kita kerjakan. Kemudian, cobalah menjawab pertanyaan seperti "berapa besar dampaknya terhadap bisnis perusahaan?", "apakah kita punya sumber daya untuk menyelesaikannya?", dan "bagaimana kemungkinan suksesnya?"

Eliminasi proyek yang sekiranya punya nilai paling rendah dalam tiga pertanyaan tersebut.

Stres dan kelelahan adalah respons alami tubuh ketika diri kita merasa tertekan dalam menghadapi sebuah situasi. Ini juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload.SHUTTERSTOCK Stres dan kelelahan adalah respons alami tubuh ketika diri kita merasa tertekan dalam menghadapi sebuah situasi. Ini juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload.
Stres dan kelelahan adalah respons alami tubuh ketika diri kita merasa tertekan dalam menghadapi sebuah situasi.

Ini juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload.

Memiliki terlalu banyak tanggung jawab sering kali membuat seseorang tidak punya cukup waktu untuk tidur atau merawat diri.

Tanpa tidur cukup dan merawat diri, fisik dan mental kita bisa menderita.

Pada akhirnya, kondisi ini seperti lingkaran setan. Pekerjaan overload bisa membuat seseorang lebih rentan stres dan kelelahan. Ketika mereka merasakan stres dan kelelahan, kualitas kerja juga berpotensi menurun dan berdampak pada pekerjaan yang tak kunjung selesai, begitu seterusnya.

Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Stres, Demi Kesehatan Mental yang Lebih Baik

  • Lebih mudah sakit

Sering mendorong kita untuk bekerja melebihi batas artinya mengurangi waktu tubuh untuk memulihkan diri, sehingga kita lebih mudah terserang [enyakit. Ini adalah salah satu tanda pekerjaan overload.Shutterstock/Yuricazac Sering mendorong kita untuk bekerja melebihi batas artinya mengurangi waktu tubuh untuk memulihkan diri, sehingga kita lebih mudah terserang [enyakit. Ini adalah salah satu tanda pekerjaan overload.
Sering mendorong diri untuk bekerja melebihi batas artinya mengurangi waktu tubuh untuk memulihkan diri, sehingga kita lebih mudah terserang [enyakit.

Ini adalah salah satu tanda pekerjaan overload.

Sebuah studi yang dipublikasikan melalui Psychosomatic Medicine pada 2014 menemukan bahwa pekerja yang mengalami ketegangan kerja lebih tinggi memiliki risiko pengembangan diabetes tipe 2 lebih tinggi 45 persen daripada yang tidak.

Jika sudah menyadari bahwa selama ini kita memikul pekerjaan overload, cobalah untuk melakukan sejumlah perubahan.

Hal ini bisa berupa menyusun skala prioritas, menawarkan alternatif ketika menerima proyek sehingga tugas itu tak terlalu membebani, dan belajar berkata "tidak" pada tawaran proyek yang kira-kira tidak bisa kita selesaikan tepat waktu.

Baca juga: Mengenal Burnout, Penyebab, dan Cara Menanganinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com