Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Garam Himalaya Lebih Sehat daripada Garam Meja?

Kompas.com - 02/12/2021, 17:23 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pink Himalayan salt, atau garam Himalaya belakangan ini menjadi populer. Kita bisa dengan mudah menemukan jenis garam itu di pusat perbelanjaan dan toko makanan khusus.

Garam Himalaya merah muda sedikit berbeda dibandingkan garam biasa, karena berasal dari Khewra Salt Mine yang terletak di dekat Himalaya di Pakistan.

Seperti dilaporkan Healthline, garam Himalaya merah muda dipanen secara alami, sehingga memiliki banyak mineral dan unsur lain yang tidak terdapat dalam garam meja.

Makanya, garam ini disebut-sebut lebih menyehatkan ketimbang garam meja. Benarkah demikian?

Melansir Medical News Today, meski sejumlah laporan menemukan garam Himalaya mengandung sekitar 84 mineral dan unsur berbeda, kandungan seluruh bahan itu hanya sekitar dua persen.

Itu artinya, kandungan nutrisi pada garam Himalaya merah muda hampir sama dengan garam meja biasa.

Kita tidak memeroleh manfaat kesehatan lebih jika mengganti garam biasa dengan garam tersebut.

Klaim lain terkait garam Himalaya adalah, garam ini tidak diproses secara berlebihan dan lebih alami daripada garam biasa.

Yahoo! Health melaporkan, garam meja mengandung zat anti penggumpalan dan sejumlah nutrisi dalam garam itu hilang selama proses penggilingan.

Baca juga: Garam Himalaya Lebih Sehat untuk Pengidap Darah Tinggi, Benarkah?

Manfaat kesehatan garam Himalaya

Asupan natrium yang tepat sangat penting untuk kesehatan kita. Semua jenis garam, termasuk garam Himalaya merah muda dapat membantu kita menjaga kadar natrium yang sehat, menurut laman Web MD.

Akan tetapi, belum ada penelitian yang menunjukkan garam Himalaya memiliki manfaat kesehatan yang unik dibandingkan garam lainnya.

Sejumlah mineral yang membentuk warna merah muda pada garam Himalaya kerap disebut dapat menyehatkan tubuh.

Faktanya, konsentrasi mineral tersebut terlalu rendah dan tidak memberikan manfaat signifikan bagi tubuh.

Beberapa manfaat kesehatan terkait asupan natrium secara umum meliputi:

1. Mencegah hiponatremia

Hiponatremia adalah kondisi rendahnya kadar natrium dalam darah.

Memenuhi kebutuhan natrium melalui pola makan sehat disarankan untuk mencegah kondisi ini.

Garam Himalaya tidak lebih baik atau lebih buruk dalam mencegah hiponatremia ketimbang sumber natrium lain.

2. Memertahankan tingkat nutrisi yang sehat

Natrium memengaruhi kemampuan usus kecil untuk menyerap klorida, asam amino, glukosa, dan air.

Juga, natrium akan membantu perut memecah makanan, melepaskan nutrisi untuk penyerapan.

Baca juga: Ketahui 4 Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Ilustrasi garam himalaya kristal.PIXABAY/ THERESAHARRIS10 Ilustrasi garam himalaya kristal.
Memiliki risiko yang sama seperti garam meja

Garam Himalaya merah muda membawa risiko yang sama persis dengan jenis garam lain.

Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti:

1. Hipernatremia atau keracunan natrium

Kondisi ini merupakan kebalikan dari hiponatremia, di mana kadar natrium dalam darah terlalu tinggi.

Mereka yang mengalami hipernatremia berisiko mengalami masalah kesehatan seperti dehidrasi.

Ketika ada penumpukan natrium dalam darah, tubuh akan memperbaiki kondisi dengan mentransfer air keluar dari sel dan masuk ke aliran darah.

Ketidakseimbangan ini dapat memicu beragam efek samping, termasuk tekanan di bagian otak.

2. Komplikasi osteoporosis

Semakin banyak garam yang dikonsumsi, semakin banyak pula kalsium yang dikeluarkan tubuh melalui buang air kecil.

Penderita osteoporosis diharuskan mengikuti diet rendah garam untuk mencegah komplikasi.

Karena garam Himalaya merah muda memiliki butiran yang lebih besar, kita hanya perlu menggunakan sedikit untuk mendapatkan rasa.

Satu sendok teh garam halus memiliki volume natrium lebih banyak dibandingkan satu sendok teh garam kasar.

"Ini dapat membuat sedikit perbedaan dalam menurunkan konsumsi garam secara keseluruhan," kata ahli diet terdaftar Rene Ficek kepada Yahoo!Health.

"Semakin banyak garam yang kita makan, semakin banyak cairan yang ditahan dan jantung semakin sulit bekerja memproses cairan ini, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah."

Garam Himalaya tidak mengandung yodium

Garam meja adalah sumber utama yodium, senyawa yang hanya sedikit terkandung dalam garam Himalaya.

Seperti dilaporkan National Institute of Health, manusia membutuhkan yodium agar hormon tiroid dan metabolisme berfungsi dengan baik.

Jika kita mengganti garam meja dengan garam Himalaya, maka kita harus mendapatkan asupan yodium dari sumber makanan lain seperti ikan, produk susu, atau suplemen.

Namun sebelum mengubah pola makan, jangan lupa berkonsultasi ke dokter, termasuk pilihan untuk mengganti garam meja dengan garam Himalaya.

Baca juga: 5 Dampak yang Terjadi pada Tubuh jika Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com