KOMPAS.com - Kelelahan bekerja atau burnout bisa dialami oleh siapa saja, terutama bagi para wanita selama masa pandemi ini.
Bahkan, menurut sebuah penelitian terbaru, sebanyak 53 persen wanita melaporkan bahwa kesehatan mental mereka terganggu akibat burnout terhadap pekerjaan.
"Sebenarnya, sebelum pandemi virus corona melanda, banyak wanita sudah memikul tanggung jawab yang ekstra dengan melakukan pekerjaan rumah tangga."
Demikian penuturan pendiri sekaligus CEO Thrive Global, yang memiliki misi untuk mengakhiri epidemi stres dan burnout, Arianna Huffington.
"Dan hal ini semakin diperparah dengan kenyataan bahwa sebagian besar pekerjaan kantor juga harus berpindah ke rumah atau work from home (WFH)," lanjut dia.
Sebuah studi dari LeanIn.org juga menemukan bahwa pada tahun 2020, wanita mengalami gejala burnout dua kali lipat lebih parah dari pria.
Adapun burnout ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara seperti rasa kelelahan dan sakit pada tubuh hingga ketidakmampuan diri untuk fokus bekerja.
Baca juga: Mengenal Burnout, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Nah, untuk mencegah burnout semakin berkepanjangan, Huffington pun membagikan beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan para wanita untuk mengatasinya, seperti yang dilansir dari laman Marie Claire berikut ini.
1. Berlatih pernapasan
Ilmu saraf menunjukkan bahwa kita dapat mengatasi rasa stres hanya dalam 60-90 detik.
"Itulah mengapa salah satu langkah sederhana favorit saya adalah dengan latihan pernapasan yang berfokus pada naik turunnya napas selama 60 detik," terangnya.
Menurut dia, latihan pernapasan atau hanya mengelola napas dengan baik bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan menurunkan kadar hormon stres.
"Ini adalah salah satu yang saya gunakan sebagai reset sepanjang hari sebelum rapat, setelah rapat, atau bahkan selama rapat," ujarnya.
2. Membiasakan diri untuk selalu bersyukur
Salah satu cara untuk menciptakan kebiasaan baru yang sehat adalah dengan selalu bersyukur.