Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Emas, Batu yang Disimpan Pria Ini Ternyata Jauh Lebih Langka

Kompas.com - 03/12/2021, 06:16 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Diceritakan Henry, selama 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, ia hanya mendapati dua temuan yang benar-benar merupakan meteorit.

Batu yang ditemukan Hole ini adalah salah satunya.

"Jika kita melihat batu di Bumi seperti ini, dan kita mengangkatnya, seharusnya tidak berat," kata Bill Birch yang juga ahli geologi di Melbourne Museum.

Namun, di luar dugaan, bobot batu tersebut terbilang berat untuk ukurannya, yakni sekitar 17 kilogram.

Para peneliti lantas menerbitkan makalah ilmiah terkait meteorit berusia 4,6 miliar tahun yang mereka sebut Maryborough. Nama itu diambil berdasarkan tempat di mana batu ditemukan.

Setelah menggunakan gergaji berlian untuk memotong, peneliti menemukan bahwa batu itu memiliki persentase besi yang tinggi (chondrite H5).

Terdapat juga kristal kecil dari mineral logam di seluruh bagian batu yang disebut chondrules.

"Batu itu membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia dari tata surya kita termasuk Bumi."

"Beberapa meteorit memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam planet kita."

"Pada beberapa meteorit, ada debu bintang yang bahkan lebih tua dari tata surya kita, yang menunjukkan bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan unsur-unsur tabel periodik."

"Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino, bahan penyusun kehidupan," papar Henry lebih lanjut.

Para peneliti belum mengetahui dari mana meteorit itu berasal dan sudah berapa lama berada di Bumi, tetapi mereka memiliki sejumlah dugaan.

Tata surya kita dulunya merupakan tumpukan debu dan batu kondrit yang berputar.

Kemudian, gravitasi menarik banyak debu dan batu kondrit secara bersamaan menjadi planet. Sisa debu dan batu tersebut berada di sabuk asteroid besar.

"Meteorit ini kemungkinan besar keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan terdorong oleh beberapa asteroid yang menabrak satu sama lain, lalu menabrak Bumi," jelas Henry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com