Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 21/10/2022, 07:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Hindari mendengarkan perangkat Anda selama lebih dari beberapa jam setiap kali.

Sebab, mendengarkan sesuatu perangkat yang terlalu keras dalam waktu lama dapat merusak pendengaran secara permanen hanya dalam waktu 30 menit.

Baca juga: 6 Cara Merawat Telinga untuk Pendengaran yang Sehat

  • Tidak aktif secara fisik

Jarang bergerak juga menjadi kebiasaan penyebab daya ingat menurun.

Kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan risiko demensia yang lebih tinggi serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung, yang semuanya terkait dengan penyakit Alzheimer.

Kita tidak harus berolahraga berjam-jam setiap harinya. Cukup perbanyak bergerak atau jalan kaki keliling rumah sekitar 30 menit per hari minimal 3 kali seminggu untuk mengurangi risiko demensia dan kondisi kronis lainnya.

Jalan kaki adalah salah satu jenis olahraga yang paling efektif dan termudah yang bisa kita lakukan. Untuk melakukannya kita cuma butuh sepasang sepatu kets.

Aktivitas fisik secara positif mempengaruhi kesehatan pembuluh darah, termasuk yang ada di otak. Rutinitas juga meningkatkan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk membentuk koneksi baru sebagai respons terhadap pengalaman, pembelajaran, atau cedera.

Olahraga juga memiliki manfaat untuk mengurangi stres. Aktivitas fisik ini dapat membantu memperlancar pengiriman oksigen ke otot dan otak.

Baca juga: Hati-hati, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Gerak

  • Merokok

Merokok secara rutin menjadi penyebab daya ingat menurun.UNSPLASH/MUFID MAJNUN Merokok secara rutin menjadi penyebab daya ingat menurun.

Melansir Insider, sebuah studi dari McGill University menemukan bahwa merokok dapat menyebabkan penipisan di korteks, yaitu area otak yang berperan penting dalam mempertahankan ingatan.

Maka tak heran jika merokok secara rutin menjadi penyebab daya ingat menurun.

Efeknya cukup mengejutkan.

Penelitian lain dari Northumbria University menemukan bahwa perokok sebenarnya bisa kehilangan sepertiga dari memori sehari-hari mereka.

Untungnya, orang yang menghentikan kebiasaan itu memiliki peluang baik untuk kembali ke jalur yang sehat.

Asisten profesor psikiatri di McGill University, Dr. Sherif Karama mengatakan pihaknya menemukan bahwa perokok dan mantan perokok, pada usia 73 tahun, memiliki banyak area korteks otak yang lebih tipis daripada mereka yang tidak pernah merokok.

Subyek yang berhenti merokok tampaknya bisa memulihkan sebagian ketebalan kortikal mereka untuk setiap tahun tanpa rokok.

Baca juga: Jangan Sepelekan! Ini 10 Bahaya Merokok bagi Kesehatan

  • Ngemil larut malam

Sering ngemil sebelum tidur ternyata bisa menjadi penyebab daya ingat menurun.PEXELS/ANDRES AYRTON Sering ngemil sebelum tidur ternyata bisa menjadi penyebab daya ingat menurun.

Sering ngemil sebelum tidur ternyata bisa menjadi penyebab daya ingat menurun.

Semua manusia memiliki ritme sirkadian, yang menyelaraskan biologi internal kita dengan lingkungan 24 jam.

Ketua departemen neurobiologi di Northwestern University, Ravi allada menjelaskan kepada Smithsonian Magazine bahwa ritme tersebut meliputi jam berapa kita tidur, jam berapa kita bangun, dan jam berapa kita makan.

Ngemil larut malam akan mengacaukan proses itu dan mengganggu hippocampus atau bagian otak yang mengatur memori.

Menurut profesor psikiatri dari UCLA School of Magazine, Christopher Colwell, salah satu hal konsisten yang bisa kita lihat pada orang yang mengalami gangguan pada ritme sirkadian adalah defisit memori.

Selain menjadi penyebab daya ingat menurun, kebiasaan ngemil tengah malam juga memicu peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca juga: 14 Camilan Rendah Kalori yang Lezat, Baik untuk Diet

  • Sering kebanyakan makan

Sering makan berlebih dan mengonsumsi terlalu banyak kalori berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif dan demensia.SHUTTERSTOCK Sering makan berlebih dan mengonsumsi terlalu banyak kalori berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif dan demensia.

Sering makan berlebih dan mengonsumsi terlalu banyak kalori berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif dan demensia.

Kebiasaan ini juga rapat menjadi penyebab daya ingat menurun

Makan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas. Keduanya berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Semua kondisi ini meningkatkan risiko kondisi otak dan penyakit Alzheimer.

Mengontrol berat badan adalah langkah awal untuk mencegah atau membuat kondisi ini semakin memburuk seiring waktu.

Baca juga: 7 Efek Berbahaya Makan Berlebih yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

  • Kurang paparan matahari

Kurang paparan sinar matahari ternyata juga berkontribusi sebagai penyebab daya ingat menurun.FREEPIK/COOKIE_STUDIO Kurang paparan sinar matahari ternyata juga berkontribusi sebagai penyebab daya ingat menurun.

Kurang paparan sinar matahari ternyata juga berkontribusi sebagai penyebab daya ingat menurun.

Para peneliti telah menemukan bahwa tubuh kita membutuhkan cahaya alami untuk fungsi otak yang optimal dan memerangi depresi.

Paparan sinar matahari yang cukup juga diperlukan untuk mempertahankan tingkat vitamin D yang cukup.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com