Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Bahan Pakaian Terbaik dan Terburuk untuk Cuaca Panas, Menurut Pakar

Kompas.com - 03/12/2021, 08:30 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber ELLE

KOMPAS.com – Saat cuaca panas, biasanya tubuh akan akan mudah merasa gerah dan berkeringat, yang berujung pada bau tidak sedap, membuat diri merasa minder dan tak nyaman.

Hal ini sebenarnya dapat dihindari dengan mengenakan pakaian yang menyejukkan, dengan bahan yang menyerap keringat.

Nah, berikut ini, ada 12 bahan kain yang cocok dan tidak cocok digunakan saat cuaca panas yang perlu diketahui oleh kita sebagai penduduk negara tropis.

Baca juga: Apa Warna Pakaian untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri dan Mood?

Kain yang cocok digunakan saat cuaca panas

Katun

Katun adalah serat alami yang memungkinkan udara bersirkulasi dan bergerak bebas, memastikan aliran udara mengeringkan area tubuh yang lembap karena panas. Katun ringan berkualitas baik juga menyerap kelembapan, memungkinkan tubuh dingin dengan cepat, dan tersedia dalam berbagai gaya dan warna.

Namun, katun mudah kusut. Jadi, akan lebih baik jika menggunakan campuran katun dan polyester sebagai pilihan busana kita.

Lalu perlu diingat bahwa saat katun menyerap kelembapan, kainnya akan menjadi berat dan basah, sehingga dapat menunjukkan bercak keringat. Jadi sebaiknya, pilihlah warna terang, bukan gelap, untuk menghindari noda di ketiak.

Penulis kolom fesyen Elle UK, Daisy Murray juga mengatakan bahwa gaun dengan bahan katun poplin menciptakan nuansa yang lebih rapi, sementara T-shirt katun organik yang bagus sangat cocok untuk dikenakan ke mana saja. 

Baca juga: H&M dan Lee Berkolaborasi Rilis Jeans dari Katun Daur Ulang

 

Ilustrasi lemari pakaian. FREEPIK/LOOKSTUDIO Ilustrasi lemari pakaian.

Linen

Linen adalah tenunan longgar dengan serat alami yang memungkinkan panas keluar dari tubuh, menyerap kelembapan dan cepat kering.

Tak hanya itu, linen juga cukup mudah dibentuk, sehingga cenderung tidak menempel di tubuh. Kendati demikian, linen mudah kusut, jadi carilah pakaian dengan campuran linen jika tak menyukainya.

“Semakin sering Anda mencuci dan memakai linen, semakin lembut kainnya, menciptakan lipatan yang lebih "nyaman" dan lembut saat dipakai," kata Murray.

“Jika Anda bepergian tanpa steamer atau setrika, gantung pakaian linen Anda di kamar mandi sebagai untuk memberikan uap lembut,” tambahnya.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Baju Bahan Linen yang Kusut setelah Dicuci

Sutra

Sutra adalah kain ringan yang menjadi pilihan populer saat cuaca panas berkat serikultur (istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengumpulan ulat sutra dan pemanenan kepompong untuk mengumpulkan bahannya) sebagai metode pembuatannya.

Beberapa orang juga lebih menyukai mengenakan kemeja sutra dibandingkan versi poliester karena sifatnya yang tidak berat dan cenderung menyesuaikan dengan suhu tubuh.

Namun, perlu dicatat bahwa kemampuan penyerapan keringat sutra tidak seperti katun atau linen. Karena itu, memilih untuk memakai rok sutra dapat menyebabkan noda keringat jika dikenakan pada hari yang sangat lembab.

Untuk itu, Murray menyarankan untuk menghindari penggunaan item sutra yang menyentuh ketiak dan memilih slip, rok, atau kemeja sutra longgar yang bisa dipakai berkali-kali dan hanya perlu dibersihkan saja.

“Tidak hanya bercak keringat yang sangat terlihat pada sutra, tetapi umumnya, kain perlu dicuci dengan dry-cleaning, suatu proses yang mahal dan merusak lingkungan. Namun, jika Anda harus mengenakan sesuatu yang pas, pertimbangkan untuk mengenakan penutup ketiak untuk mengurangi kontak dengan ketiak,” tambahnya.

Baca juga: 5 Tips Mencuci Kain Sutra di Rumah

Chambray

Chambray adalah kain tenunan polos yang dibuat dengan benang berwarna di bagian lungsin dan benang putih di bagian pakan, mirip dengan denim.

Bahannya sangat ringan dan warnanya yang lebih gelap menyerap sebagian besar keringat. Selain itu, chambray juga biasanya memiliki jumlah benang yang lebih tinggi, yang berarti tenunannya lebih halus, membuat kulit lebih mudah bernapas.

Jersey

Jersey sebenarnya awalnya merupakan kain rajut yang dbuat dari wol. Namun kini, sudah menjadi hal umum untuk menemukan jersey yang dibuat dari kombinasi wol, katun, dan serat sintetis, membuatnya fleksibel dan nyaman, menjadikannya pilihan populer untuk cuaca panas.

Namun, Murray mengungkapkan bahwa kunci dari jersey yang bagus, “hijau” dan anti keringat adalah membeli jersey dengan 100 persen katun, bukan campuran katun-poli.

Baca juga: Warna Pakaian Apakah yang Paling Sejuk untuk Cuaca Panas?

Kain yang seharusnya tak digunakan ketika panas

Poliester

Meski kainnya sangat tahan noda dan tahan lama, poliester juga merupakan mimpi buruk bagi orang yang banyak berkeringat.

Ditenun atau dirajut dari benang atau benang poliester, membuat kain poliester menjadi tahan air, dan sulit menyerap kelembapan. Artinya, mengenakan poliester akan membuat tubuh terjebak dalam ruang hampa keringat diri sendiri sepanjang harinya.

Rayon

Rayon atau kain buatan yang terbuat dari campuran katun, bubur kayu, dan serat alami atau sintetis lainnya ini memang dikenal tipis, membuatnya ringan dan mencegahnya menempel pada tubuh.

Namun, karena terbuat dari serat sintetis seperti poliester, kain ini lebih cenderung menolak, bukan menyerap air.

Baca juga: 9 Bagian Busana dengan Kisah Unik yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Denim

Mengenakan hot pants denim di pantai saat udara panas mungkin terlihat imut. Namun perlu diingat, denim adalah kain kelas berat tidak menyerap keringat atau melar.

Wol

Membungkus diri dengan wol jelas bukanlah pilihan baik saat cuaca panas. Kain wol ringan tertentu, mungkin memang diberi nama 'wol musim panas' sehingga cukup baik saat dikenakan pada cuaca panas. Namun, wol sebenarnya berasal dari polyester, sehingga dapat menjebak kelembapan dan mencegah ventilasi.

Kulit

Selain menghindari kulit karena alasan lingkungan, kulit bukanlah item fashion yang cocok untuk dikanakan saat panas.

Nilon

Nilon merupakan kain yang cukup dingin saat cuaca panas, namun, menolak air.
Meskipun mungkin biasa digunakan dalam pakaian olahraga karena kemampuannya yang menyerap keringat, tahan terhadap abrasi dan makeup yang cepat kering, bahan ini mempertahankan bau, dapat menyebabkan gesekan, dan memiliki kemampuan bernapas yang sangat rendah.

Akrilik

Mirip dengan nilon, akrilik merupakan bahan sintetis, panas dan abrasif.

Menurut produsen pakaian Sewport, akrilik memiliki kemampuan menyerap kelembapan yang tinggi, menahan air, dan sangat elastis. Namun, komposisi polimer poliakrilonitril sintetis membuatnya menjadi salah satu kain dengan kemampuan bernapas terburuk di dunia.

 Baca juga: Meningkatkan Performa Lewat Pakaian Olahraga yang Tepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ELLE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com