KOMPAS.com - Sampah plastik ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
Baru-baru ini, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives mengungkap, bahan-bahan di dalam plastik mampu meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit kardiovaskular.
Meski penelitian itu menggunakan hasil pengamatan terhadap tikus, namun diyakini efek serupa pun bakal terjadi terhadap manusia.
Sebagian besar sampah plastik yang hanyut ke laut biasanya akan dipecah menjadi fragmen kecil yang dikenal sebagai mikrosplastik, lalu kemudian dikonsumsi oleh makhluk laut.
Baca juga: Mikroplastik Ditemukan dalam Seafood dan Bahayanya bagi Manusia
Mikrosplastik telah terbukti dapat melemahkan kemampuan perekat kerang yang menyebabkan gangguan kognitif pada kelomang, menyebabkan aneurisma, dan perubahan reproduksi pada ikan.
Sejauh menyangkut manusia, penelitian menunjukkan apabila mikroplastik dapat mengubah bentuk dan memisahkan sel paru-paru manusia untuk menyusup ke sawar darah-otak.
Sawar darah otak atau SDO adalah membran pemisahan sirkulasi darah dari cairan ekstraselular otak (BECF) dalam sistem saraf pusat (SSP).
Bahan kimia yang disebut plasticizer seperti BPA dan penggantinya yang ditambahkan ke plastik agar tahan lama dan fleksibel juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak.
Studi terbaru ini pun berfokus pada jenis plasticizer umum lainnya yang disebut ftalat, yang telah digunakan dalam pembuatan plastik selama lebih dari setengah abad.
Jenis ini menjadi bahan utama dalam ribuan produk mulai dari tirai kamar mandi, lantai vinil, hingga kemasan makanan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.