KOMPAS.com - Video seorang ibu yang menangis karena menjadi sasaran kritik akibat bayinya melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan dianggap terlalu kurus meramaikan media sosial beberapa waktu lalu.
Si ibu, dianggap tidak kompeten oleh lingkungan sekitarnya mengurus buah hatinya karena si bayi tidak terlihat gemuk. Faktanya, anak tersebut masih dianggap sehat berdasarkan pemeriksaan kesehatan rutin.
Rekaman yang diunggah di Tiktok itu menggambarkan kondisi yang banyak dialami para ibu. Banyak kritik yang diterima, baik oleh kaluarga maupun tetangga, ketika anaknya dianggap kurus dan tidak sehat.
Baca juga: Bahaya Stunting Ketika Berat Badan Bayi Terus Turun
Bayi yang gemuk masih dianggap sebagai indikator kesehatan utama sekaligus lucu. Padahal sebenarnya berat badan dan penampilan fisiknya tidak bisa jadi jaminan kesehatan sekaligus kemampuan seorang ibu mengurus anaknya.
Bidan Ony Christy, via akun Instagramnya, menyebutkan bayi gendut bukanlah segalanya.
"Yang terpenting bahwa bayi memiliki peningkatan BB yang stabil," ujarnya, dikutip dari akun @bidankriwil.
Ia menjelaskan, kebanyakan bayi normal dan nonprematur akan lahir dengan berat antara 2,5-4,5 kilogram. Bayi bisa kembali ke berat lahir atau lebih pada minggu kedua pasca dilahirkan.
Ketika berusia empat bulan, berat badannya akan menjadi dua kali lipat berat lahir. Sedangkan di usia satu tahun, beratnya akan menjadi tiga kali lipat dari ketika dilahirkan.
"Newborn mungkin akan kehilangan akan kehilangan 7%-10% dari BB lahir pada minggu pertama," tulis bidan berambut keriting ini.
Baca juga: Perawatan Penuh Cinta untuk Bayi Prematur
Ia menjelaskan, para ibu tidak perlu galau ketika anaknya dianggap kurang gendut, termasuk oleh lingkungan sekitar. Ia menegaskan, bayi yang gendut tidak selamanya menjadi jaminan sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.