Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2021, 11:22 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang dilakukan anak ketika mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) di usia 6 bulan ke atas membuat banyak ibu frustasi.

Anak menolak makananan saat disuapi, apapun jenis makanan yang disediakan. Padahal ibu sudah mencoba berbagai alterntif menu dan pangan agar buah hatinya bisa makan dengan lahap.

Terlepas tantangannya bagi ibu, GTM berisiko membuat tumbuh kembang anak terganggu karena kebutuhan gizinya tidak tercukupi. Jika tidak ditangani dengan tepat, anak bahkan bisa mengalami stunting, yang besar dampaknya untuk masa depan.

Selain itu, anak yang kerap menolak makanan juga sering jadi bahan kritik untuk ibunya. Banyak yang menilai si ibu tidak kompeten mengurus anaknya sehingga menambah beban pikiran dan berujung menjadi stres.

Baca juga: 7 Cara Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak saat Mpasi agar Terhindar dari Stunting

Cara menghadapi Gerakan Tutup Mulut (GTM) anak

GTM terjadi karena berbagai alasan seperti anak yang bosan dengan menu makanannya, sekedar mencari perhatian dari orangtuanya dan suasana makan yang tidak kondusif.

Masalah kesehatan seperti anemia dan gangguan pencernaan juga bisa memicu anak mendadak melakukan GTM.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), GTM juga bisa terjadi akibat inappropiate feeding practice atau pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia anak.

Hal ini biasanya terjadi pada masa penyapihan atau sejak si kecil diberikan makanan pendamping ASI (mpasi), yaitu pada usia di atas 6 bulan.

Untuk mengatasi GTM, orangtua bisa melakukan beberapa cara, misalnya:

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget

Atur jadwal makan tetap

Tetapkan jadwal makan tetap dan rutin untuk buah hati, misalnya tiga kali makanan utama dan dua kali camilan. Patuhi jadwal tersebut namun jangan memaksakannya.

Jangan menawarkan makanan kembali sampai jadwal berikutnya. Rasa lapar akan memicu anak untuk segera makan dan kemudian terbiasa akan sesuai waktunya.

Tak perlu membuatkan makanan khusus

Banyak orangtua khusus membuatkan menu makanan kesukaan demi membujuk anaknya yang sedang GTM. Namun pola parenting ini malah membuat anak menjadi picky eater alias pilah-pilih makanan.

Ajari anak untuk menikmati semua jenis makanan yang disediakan termasuk sayuran dan buah. Biasakan anak untuk duduk di meja makan bersama anggota keluarga lainnya setiap kali waktu makan.

Baca juga: Pandemi Perburuk Masalah Balita Kurang Gizi

Sediakan porsi kecil lebih dulu

Ilustrasi mpasi pada bayi.DOK. FREEPIK Ilustrasi mpasi pada bayi.

Sediakan porsi dalam ukuran yang sesuai dengan usia anak dan kebutuhan gizinya. Porsi moderat akan membuat anak lebih nyaman dan percaya diri dalam menghabiskan menunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com