KOMPAS.com - Nasihat agar kita selalu berhati-hati dalam melontarkan komentar juga berlaku ketika menghadapi teman atau keluarga yang sedang mengalami gangguan kecemasan.
Terkadang hal-hal yang kita pikir bisa menenangkan atau akan meredakan kecemasan seseorang itu ternyata malah dapat memperburuk situasi.
Seorang psikolog klinis yang menangani kecemasan dan trauma di Atlanta, Melissa Green, PsyD, mengatakan kecemasan kerap melibatkan kekhawatiran.
Sehingga, apabila kita mengatakan sesuatu yang dianggap kritis, kemungkinan perkataan kita bisa melanggengkan pikiran negatif dan orang akan semakin merasa cemas terhadap dirinya sendiri.
Baca juga: Bella Hadid Ungkap Perjuangannya Hadapi Kecemasan dan Depresi
Sebaliknya, respons yang paling membantu cenderung lembut dan berfungsi sebagai pengingat bahwa kita selalu ada untuk mereka.
"Kecemasan bisa terasa meresahkan. Ini benar-benar tentang menempatkan diri kita pada posisi orang tersebut dan membantu mereka karena mereka merasa sendirian," kata Kelley Kitley, LCSW, pekerja sosial klinis berlisensi yang menangani kecemasan dan depresi di Chicago.
Oleh sebab itu, kita perlu berhati-hati dengan beberapa jenis komentar atau perkataan apa yang tidak boleh dilontarkan pada orang-orang dengan kecemasan.
1. "Tak perlu terus dipikirkan."
Berhenti memikirkan kekhawatiran atau masalah adalah hal paling sulit yang dihadapi oleh seseorang dengan kecemasan.
Jadi, menyuruhnya untuk berhenti memikirkan masalahnya tidak akan membantu. Jika mereka bisa mematikan pikiran itu, pasti sudah dilakukannya tanpa diberi tahu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.