Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 25/09/2022, 06:24 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Diet telah dipercaya sejak lama sebagai cara untuk menurunkan berat badan.

Mereka yang menjalani diet rela membatasi asupan nutrisi tertentu agar tubuhnya tetap proporsional dan tidak melar.

Tapi, tahukah kamu bahwa diet ternyata juga bermanfaat untuk menangkal penyakit kronis dan bisa membuat seseorang berumur panjang?

Rekomendasi diet untuk umur panjang

Ahli diet tersertifikasi, Amanda Holtzer, RD, mengatakan ada 4 model diet terbaik bagi seseorang yang ingin berumur panjang, tetap sehat, dan bugar di usia emasnya.

Lalu, apa sajakah itu? Berikut ini sejumlah model diet yang dapat dipraktikkan:

1. Diet Mediterania

Diet mediterania Diet mediterania
Sebagai ahli diet, Holtzer mengaku akan mendorong pasiennya untuk menjalani diet Mediterania.

Diet Mediterania adalah model diet yang tidak membatasi asupan kalori dan tidak dirancang untuk menurunkan berat badan seseorang.

Diet ini hanyalah pola makan yang diikuti oleh orang-orang yang tinggal di negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Cara kerja diet Mediterania

Saat menjalani diet Mediterania, Holtzer menyebut buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sebagian besar boleh dimakan.

Namun, untuk ikan, susu, telur, dan unggas hanya dapat dinikmati dalam jumlah sedang, sementara daging merah, gula halus, dan makanan olahan harus dibatasi asupannya.

"Diet Mediterania juga mengutamakan lemak sehat, tetapi tidak dengan cara membatasi, tidak seperti keto yang makan banyak lemak dan tanpa karbohidrat," kata Holtzer.

"Diet Mediterania mendorong kita untuk makan lebih banyak lemak tak jenuh ganda dalam bentuk minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian," tambahnya.

Baca juga: Panduan Menu Harian Diet Mediterania, Diklaim Paling Sehat di Dunia

Alasan diet Mediterania bisa membuat umur panjang

Holtzer menerangkan, diet ini cocok bagi orang yang ingin berumur panjang karena makanan yang dikonsumsi ditekankan pada sumber tanaman.

Tanaman, baik buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, maupun biji-bijian, punya kadar antioksidan yang tinggi dan berguna sebagai anti-inflamasi.

"Karena peradangan adalah akar dari banyak penyakit, masuk akal bahwa diet ini sangat baik untuk pencegahan penyakit dan kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.

Secara khusus, diet Mediterania yang juga mementingkan asupan lemak sehat dapat berfungsi sebagai pelindung jantung.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada April 2020 di Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa hanya dengan 1/2 sendok makan minyak zaitun setiap hari sebagai pengganti lemak hewani seperti mentega, risiko penyakit jantung akan lebih rendah.

Sementara itu, The BMJ menunjukkan diet Mediterania juga berhubungan dengan faktor risiko kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Terlebih lagi, kandungan serat yang tinggi dari makanan dalam diet Mediterania membuat gula darah terjaga dan bermanfaat untuk mencegah diabetes.

Lebih lanjut, diet Mediterania juga membuat pencernaan menjadi teratur dan dapat berfungsi untuk mencegah banyak penyakit, selain kolesterol tinggi, sembelit, sindrom iritasi usus, dan kolitis ulserativa.

Holtzer menambahkan bahwa diet Mediterania yang mendorong pengikutnya mengonsumsi makanan rendah kalori, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat menurunkan berat badan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com