Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Mengajarkan Anak Laki-laki Mengekspresikan Emosinya

Kompas.com - 06/12/2021, 16:47 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Membesarkan anak laki-laki menjadi pria dewasa yang matang secara emosional membutuhkan banyak usaha dari para orangtua.

Apalagi, tekanan dari lingkungan sosial dan masyarakat yang cenderung menerapkan konsep maskulinitas toksik dapat membuat anak laki-laki kesulitan menunjukkan perasaan mereka.

Maka, tak heran jika anak laki-laki sering mendapat komentar bahwa mereka harus selalu kuat dan tidak boleh menangis karena itu dianggap lemah.

Alhasil, komentar-komentar tersebut pun membuat anak laki-laki menjadi tidak bisa mengungkapkan emosi seiring bertambahnya usia karena mereka tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikan diri dengan benar.

Karena itu, orangtua harus mengetahui beberapa cara yang tidak terlalu memaksa untuk mengajarkan anak laki-laki bagaimana mengekspresikan emosi mereka.

Baca juga: Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Laki-laki

Nah, melansir dari laman Moms, berikut adalah lima tips yang dapat dilakukan para orangtua dalam mengajarkan anak laki-laki untuk dapat mengekspresikan emosinya dengan tepat.

1. Ajari anak mengenal nama-nama emosinya

Sering kali, karena anak laki-laki didorong untuk tidak menunjukkan emosinya, mereka tidak dapat mengetahui apa yang mereka rasakan.

Oleh sebab itu, orangtua perlu mengajari anak laki-laki mengenal emosi yang mereka alami ketika mereka masih muda, sehingga seiring bertambahnya usia mereka bisa memiliki kosakata emosional untuk diambil.

Menurut TulsaKids, anak-anak harus diberi penjelasan tentang perasaan mereka sesegera mungkin.

Ini dapat dilakukan melalui buku-buku yang mencakup sedikit penjelasan emosi atau kata-kata yang lebih deskriptif tentang perasaan daripada sekedar istilah "baik" atau "buruk".

Dengan melakukan ini, akan lebih banyak emosi yang bisa dieksplorasi, bahkan sebelum emosi itu dirasakan secara pribadi.

Jadi, ketika perasaan itu dialami, anak laki-laki akan tahu apa yang mereka rasakan dari pendidikan yang mereka terima di usia yang begitu muda.

2. Dorong anak untuk menunjukkan emosinya

Daripada memaksa anak laki-laki untuk menyembunyikan emosi mereka, orangtua justru seharusnya mendorong anak laki-laki untuk menunjukkan apa yang mereka rasakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com