KOMPAS.com - Orang yang memiliki keinginan bunuh diri umumnya memberikan petunjuk atau peringatan kepada orang di sekitarnya.
Namun -sayangnya, tidak semua orang mampu membaca petunjuk atau memahami peringatan tersebut.
Ada yang merasa ungkapan pemikiran atau bunuh diri itu sebagai hal remeh dan tidak bakal menjadi kenyataan.
Faktanya, sebagian besar orang memiliki keinginan bunuh dari, baik disadari atau tidak.
Baca juga: Pertolongan Pertama Ketika Muncul Perasaan Ingin Bunuh Diri
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan American Foundation for Suicide Prevention (AFSP), sebanyak 47.173 orang di Amerika Serikat, menyatakan ingin bunuh diri setiap tahunnya.
Bunuh diri menjadi penyebab kematian nomor 10 di AS pada 2017 lalu dengan 1,4 juta orang tercatat melakukan percobaan tindakan mengakhiri nyawa tersebut.
Bunuh diri menjadi tragedi yang tidak hanya melibatkan pelakunya, melainkan juga keluarga, pasangan, teman, kolega dan komunitasnya.
Menyaksikan atau mengalami tindakan bunuh diri yang dilakukan kerabat juga bisa memicu trauma yang memicu stres berkepanjangan.
Sayangnya, bunuh diri dianggap isu yang tabu untuk dibahas dan didiskusikan pencegahannya.
Padahal, penting bagi kita untuk mengenal petunjuk akan keinginan bunuh diri yang kuat agar bisa menyelamatkan nyawa orang terdekat.
Orang dengan keinginan bunuh diri kesulitan menjelaskan deritanya, sehingga merasa tidak ada jalan lain.
Baca juga: Mengupas Tindakan Bunuh Diri, Risiko Terbesar Penderita Depresi
Disarankan untuk bicara langsung kepada orang tersebut secara hati-hati dan langsung.
Pembicaraan tersebut dapat diawali dengan pertanyaan tentang apa yang membuatnya merasa tidak baik, hingga ia berpikir untuk mengakhiri hidup.
Pastikan kerabat atau teman kita merasa nyaman dan aman untuk membuka diri dan berkomunikasi.
Beberapa kalimat yang bisa dipakai misalnya: