Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gangguan Tidur Night Terror pada Balita dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 06/12/2021, 18:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Night terror atau teror tidur merupakan salah satu gangguan tidur yang biasanya dialami oleh anak-anak, terutama yang sudah menginjak usia balita.

Bahkan, gangguan tidur ini termasuk sangat umum dan sekitar 88 persen terjadi pada anak-anak di bawah usia 11 tahun.

Meski membuat banyak orangtua khawatir, namun night terror teridentifikasi masuk ke dalam kelompok perilaku tidur sama seperti tidur berjalan (sleep walking) dan tidur sambil berbicara (sleep talking) yang sebenarnya tidak berbahaya bagi anak-anak.

Pakar tidur, James Wilson atau yang sering dikenal sebagai The Sleep Geek pun menjelaskan lebih lanjut terkait night terror dan bagaimana perbedaannya dengan mimpi buruk (nightmare).

Perbedaannya dengan mimpi buruk

Selama night terror berlangsung, balita mungkin akan berteriak, menangis, berkeringat, meronta-ronta, dan yang paling membingungkan bagi orang tua adalah mereka terlihat bangun.

Gangguan ini dapat berlangsung beberapa saat, sampai anak-anak pindah ke fase tidur yang berbeda.

Di pagi hari, mereka tidak akan mengingat apa pun, tetapi kita mungkin yang akan merasa kelelahan.

"Perbedaan utamanya adalah anak-anak dapat mengingat mimpi buruk tetapi untuk night terror mereka tidak ingat sama sekali," kata James.

Mungkin terasa tidak wajar, tetapi mencoba membangunkan anak dari night terror sangat tidak disarankan.

Sebaliknya, tetaplah bersamanya dan tunggu sampai anak merasa lebih tenang lalu kembali tidur.

"Sulit untuk membangunkan seorang anak dari night terror karena itu dapat membuat mereka semakin merasa gelisah," terangnya.

Yang patut diketahui oleh para orangtua adalah bahwa night terror paling sering terjadi pada balita berusia sekitar 3-4 tahun, namun kita juga bisa melihatnya pada anak yang masih berusia 18 bulan.

Maka dari itu, jangan langsung panik apabila bayi menangis di malam hari karena biasanya itu bukan night teror, tapi mungkin disebabkan oleh faktor lain.

Baca juga: 5 Cara Bantu Anak Atasi Mimpi Buruk

Dampak pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com