Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajari Anak Laki-laki Hormati Perempuan, Ini Tipsnya

Kompas.com - 07/12/2021, 12:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Novia Widyasari memicu diskusi publik soal pentingnya mengajari anak laki-laki untuk menghormati perempuan sejak dini.

Kesadaran ini juga dilatarbelakangi berbagai isu kekerasan seksual dan gender yang belakangan mengemuka.

Perempuan masih kerap jadi sasaran kekerasan rumah tangga, pelecehan, dan diskriminasi.

Bias gender di masyarakat dianggap menjadi salah satu pangkal masalahnya.

Selain itu, pendidikan bagi anak laki-laki sejak dini untuk terbiasa menghargai perempuan masih minim.

Baca juga: Cara Ajarkan Anak Lelaki untuk Menghormati Perempuan

Pencegahan kekerasan berbasis gender bukan hanya perlu dilakukan perempuan, melainkan juga laki-laki.

Orangtua bisa berperan penting dengan memasukkan nilai tersebut dalam pola asuh untuk anak laki-lakinya.

Cara mengajari

Kita bisa mengajari anak kita menghargai perempuan sejak dini, ketika mereka mulai berkenalan dengan lingkungan sosial.

Pendidikan yang tepat akan menanamkan sikap peka, rasa hormat, belas kasih, dan kebaikan hati kepada lawan jenisnya.

Hal ini sekaligus memberikan pemahaman akan beberapa hal yang mungkin tidak disadarinya.

Misalnya saja siulan atau komentar tertentu mungkin akan menjadi bentuk pelecehan kepada perempuan.

Anak usia lima tahun ke bawah bisa diajari menghormati perempuan dengan memberikan contoh nyata. Orangtua pun harus menghormati semua orang di sekitarnya, tanpa terkecuali.

Artinya, kita tidak bicara miring, memukul, mengancam atau memandang rendah sosok perempuan lain.

Berikan contoh lainnya dengan menghormati pendapat perempuan dan sikap yang diambilnya.

Kita juga bisa mengajari anak menghargai wanita dengan berbicara sopan, menyertakan kata tolong dan terima kasih.

Baca juga: Bimbim Slank: Anak Lelaki Harus Diajari Hormati Perempuan

Jangan berkata kasar, baik kepada anak atau orang lain, untuk mengajari mereka pentingnya berkata santun dan rasa hormat.

Ajari anak laki-laki untuk terbiasa bersikap peka dengan mengenali ketika orang lain membutuhkan bantuan.

Tunjukkan kepada anak cara membantu orang tersebut, sesuai dengan kemampuannya.

  • Anak laki-laki usia 5-12 tahun

Untuk rentang usia ini, pendidikan rasa hormat kepada perempuan harus mempertimbangkan media yang dinikmati anak dan unsur pornografinya.

Kini banyak media yang menormalisasi kekerasan yang sudah pasti berdampak buruk pada anak.

Minimalisasi paparan anak terhadap acara televisi, media sosial atau game yang menonjolkan rasa tidak hormat atau manusiawi kepada perempuan.

Ketika anak berusia 11 tahun, kita bisa mulai mendiskusikan tentang konten pornografi yang sifatnya hardcore, kekerasan, dan merendahkan secara objektif.

Sampaikan kepada anak bahwa perempuan tidak diciptakan untuk diperlakukan secara kasar atau direndahkan.

Jauhkan anak dari pornografi dan ganti dengan pendidikan seksual sejak dini yang lebih bermanfaat.

Tindakan ini sekaligus mencegah masalah kekerasan dalam rumah tangga dan rasa tidak hormat yang mungkin dilakukan anak kita di masa depan.

Orangtua juga bisa mulai bisa bicara terbuka kepada anak tentang pentingnya sikap menghormati perempuan.

Tanyakan pendapat mereka dan gali lebih dalam soal responsnya.

Percakapan tersebut akan membantu meningkatkan empati dan beberapa perspektif sehingga anak laki-laki kita memiliki kesadaran sosial dan hati nurani.

  • Anak laki-laki usia 12-18 tahun

Keintiman, consent, dan batasan adalah unsur penting yang harus diajarkan kepada remaja laki-laki dalam pendidikan menghormati perempuan.

Anak harus diberitahu jika seks bukan hanya aktivitas fisik namun juga melibatkan emosional.

Baca juga: 5 Tips Mengajarkan Anak Laki-laki Mengekspresikan Emosinya

Memisahkan keintiman dengan emosi cenderung memicu miskomunikasi dan pemaksaan seksual.

Anak laki-laki harus tahu bahwa mereka tidak boleh menyentuh seorang wanita tanpa persetujuan eksplisit darinya, apa pun bentuknya.

Sampaikan bahwa tidak berarti tidak, dalam berbagai bentuk penolakannya. Jelaskan secara gamblang soal contoh situasi dan risiko perbuatannya itu.

Kita harus mengajar anak laki-laki kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan lembut, daripada bersikap egois dan merasa berhak.

Kenalkan anak laki-laki kita dengan konsep batasan yang harus dihargai, tanpa tawar menawar.

Hal ini akan membuat mereka mampu menghargai perempuan dalam interaksi sosialnya di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com