Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 31/01/2023, 07:05 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merawat anjing peliharaan tidak sekadar memberi makan atau memandikan saja. Baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental anjing wajib dijaga.

Berbicara soal kesehatan mental, anjing hampir sama seperti manusia, yakni memiliki potensi stres.

Pada anjing, stres bisa datang karena berbagai macam, salah satunya karena hewan itu hanya berada di dalam rumah dan tidak pernah diajak keluar.

Untuk menjaga kesehatan mental anjing, kita bisa mengajak anjing berjalan-jalan.

Baca juga: Yang Perlu Diajarkan pada Anak Anjing sebelum Berusia 1 Tahun

Namun jika anak anjing baru berusia beberapa minggu, pemilik mungkin khawatir jika hewan tersebut akan terpapar penyakit di luar.

Di satu sisi, pemilik anjing harus menjaga agar anak anjing dalam kondisi aman dan sehat.

Sedangkan di sisi lain, beberapa minggu pertama sejak kelahiran adalah fase perkembangan yang penting bagi anjing, di mana anak anjing perlu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Berikut adalah berbagai fakta yang harus diketahui seputar mengajak anjing bermain di luar.

  • Kapan anak anjing boleh diajak bermain di luar rumah?

Rata-rata dokter hewan memiliki jawaban untuk pertanyaan ini.

Biasanya, dokter hewan akan menganjurkan kita agar tidak membawa anjing ke ruang publik hingga sekitar dua minggu pasca anjing itu menerima vaksinasi kedua.

Jeda waktu tersebut diperlukan untuk melihat respons kekebalan alami anjing terhadap vaksin kedua bekerja, dan mengurangi risiko tertular penyakit.

Saat mengambil anak anjing dari peternakan, tanyakan vaksin apa yang sudah didapat anjing itu. Periksa pula apakah induk sang anjing sudah divaksin atau belum.

Dari situ, dokter hewan dapat menentukan secara akurat perihal waktu yang aman untuk mengajak anak anjing ke luar rumah.

Baca juga: Bisa Dicoba, Cara Melatih Anak Anjing agar Berani Naik-Turun Tangga

  • Mengajari toilet training pada anjing yang belum bisa ke luar rumah

Toilet training atau melatih anjing untuk buang air menjadi satu masalah di benak kita jika anjing belum bisa diajak keluar.

Idealnya, kita harus menyediakan tempat khusus untuk anjing buang air di luar rumah, tentunya dengan pengawasan.

Guna mengurangi risiko penyakit, pilihlah tempat yang tidak dapat diakses oleh anjing lain, kecuali anjing lain milik anggota keluarga yang sudah divaksin.

Dengan demikian, risiko anak anjing terkena penyakit menular berkurang. Selain itu, anak anjing juga memeroleh pengalaman yang aman saat berada di luar rumah.

Ilustrasi anak anjing golden retriever, salah satu ras anjing paling aktif dan senang bermainCristian Castillo Ilustrasi anak anjing golden retriever, salah satu ras anjing paling aktif dan senang bermain

  • Melatih anak anjing untuk berolahraga

Meski anjing belum bisa diajak berjalan-jalan jauh dari rumah, tak ada salahnya memanfaatkan ruang di sekitar rumah seperti halaman depan dan belakang atau teras.

Biarkan anak anjing bermain-main di area tersebut, melihat suasana halaman depan, mendengar kicauan burung, atau mencium aroma tertentu yang ditawarkan alam luar.

Luangkan waktu untuk mengajak anak anjing menjelajahi dan menyelidiki lingkungan sekitar.

Bermain dan menjelajahi halaman bersama akan menjadi olahraga yang baik bagi anak anjing.

Baca juga: Kisah Anak Anjing Berkaki 6 Berekor 2 yang Lahir di Tengah Badai

  • Mengajak anjing bersosialisasi

Carilah halaman yang menghadap ke jalan besar, dan biarkan anak anjing mengamati orang yang lewat, pengantar barang, kendaraan, burung-burung berterbangan, dan banyak lagi.

Ketika ada anjing lain yang memasuki halaman rumah saat kita mengenalkan dunia luar pada anak anjing, pastikan kita menggendong anak anjing tersebut.

Apabila rumah tidak dipagari, anak anjing harus dalam kondisi diikat dengan aman supaya tidak melarikan diri.

Kita pun dapat memutar video yang memerlihatkan kondisi lalu lintas jalan, atau video kembang api. Setelah anak anjing merasa rileks, tingkatkan sedikit volume video.

Jangan setel video dalam volume yang terlalu tinggi. Pertahankan agar sesi latihan ini singkat dan nyaman bagi anak anjing.

  • Perhatikan cara membawa anak anjing

Pergilah ke suatu tempat di mana kita dapat membawa atau menggendong anak anjing.

Di tempat tersebut, anak anjing bisa melihat, mendengar, mencium, dan merasakan segala hal secara aman.

Baca juga: Cara Melatih Anak Anjing agar Tidak Terus Menggonggong

Karena belum terlindungi dari penyakit, anak anjing tidak bisa berinteraksi terlalu banyak dengan anjing atau orang lain.

Namun setidaknya, mengajak anjing ke tempat-tempat tertentu akan memberikan pengalaman yang berharga dalam perkembangan sosial anjing.

Semakin banyak hal positif yang diperoleh anak anjing, maka perkembangan dan perilaku hewan itu juga semakin baik di masa depan.

  • Jaga jarak dengan orang lain saat membawa anak anjing

Anak anjing yang masih kecil pastinya menggemaskan, bukan? Itu sebabnya banyak orang yang tertarik dan ingin berinteraksi dengan anak anjing.

Namun perlu diingat, jagalah jarak dengan orang lain saat kita membawa anak anjing.

Baca juga: 5 Penyebab Anak Anjing Terus-menerus Kencing

Kemungkinan, orang-orang yang ingin melihat anak anjing kita sudah melakukan kontak dengan anjing lain yang membawa penyakit.

Tidak hanya itu. Anak anjing memiliki kekhawatiran dan ketakutan jika orang asing menyentuh dan membelainya.

Akan jauh lebih baik jika anjing memeroleh pengalaman pertama menghadapi orang asing dengan caranya sendiri, sehingga anjing bisa merasa lebih percaya diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com