Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2021, 08:06 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asupan nutrisi yang seimbang dalam sarapan sangatlah penting supaya tubuh selalu berenergi dan sehat sebelum memulai aktivitas.

Meski begitu, tidak semua orang memahami pentingnya asupan nutrisi ketika sarapan. Bagi kebanyakan orang, porsi sarapan yang besar lebih penting ketimbang menambahkan sayuran, susu, atau buah-buahan.

Padahal, pola sarapan yang demikian tidaklah tepat bagi tubuh. Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Diana Felicia Suganda, porsi makan yang banyak justru membuat perut tidak nyaman dan begah, meski terasa kenyang.

"Bagi kebanyakan orang, yang penting porsinya banyak, semua dimakan. Tapi, ketika selesai sarapan yang dirasakan malah ngantuk dan perutnya kembung," ujar dr. Diana dalam webinar "Championing a Healthy Tomorow" yang digelar Combiphar dan Simba, Rabu (8/12/2021).

Ia menjelaskan, rasa kantuk yang kerap melanda setelah sarapan terjadi karena energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas justru terkuras untuk mencerna makanan di usus.

Akibatnya, aliran darah yang seharusnya banyak mengalir ke otak menjadi berkurang dan bergerak ke perut. Hal inilah yang membuat seseorang merasa ngantuk setelah sarapan.

"Tapi, jangan sampai juga kebiasaan tidak sarapan. Bisa-bisa tubuh menjadi mudah lelah dan nanti ketika makan siang justru kalap, semua inginnya dimakan. Ini bisa meningkatkan risiko berat badan naik," tambanya.

Baca juga: Sudah Sarapan tapi Masih Lapar, Mungkin Ini 8 Penyebabnya

Nutrisi dalam sarapan

Sarapan nampaknya masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia. Selain menyepelekan asupan nutrisi, banyak orang juga tidak terbiasa sarapan.

dr. Diana mengatakan bahwa menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2018, hampir 10 persen orang Indonesia, termasuk anak-anak, asupan nutrisinya ketika sarapan tidak mencapai 30 persen.

Padahal, menurut anjuran kesehatan yang benar, sarapan harus memenuhi 30 persen kebutuhan nutrisi harian, di samping makan siang dan makan malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com