Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Manusia Merasa Bersalah Setelah Berbohong pada "Anabul"

Kompas.com - 09/12/2021, 09:41 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyesali kebohongan tidak hanya dialami jika kita berbohong kepada orang lain. Manusia pun bisa merasa menyesal setelah berbohong pada hewan peliharaan. Demikian hasil survei terbaru yang dilakukan oleh OnePoll.

Survei itu menemukan, mayoritas responden merasa tidak enak pada anak-anak bulu (anabul) mereka karena tidak jujur. Sebanyak 80 persen peserta survei mengakui adanya rasa penyesalan.

Para peneliti mensurvei 2.000 pemilik hewan peliharaan. Hasilnya, sekitar 43 persen responden tidak selalu jujur pada hewan peliharaan.

Kemudian, 38 persen responden lainnya mengatakan bahwa mereka berencana mengajak anabulnya berjalan-jalan di taman, meski pada akhirnya hewan itu dibawa ke dokter hewan.

Sekitar 70 persen responden meyakini, hewan peliharaan mereka menyadari jika tuannya berbohong.

Baca juga: Kenali Bahaya Rabies, Hewan Peliharaan Wajib Divaksin

Beberapa orang mengetahui ada hal yang tidak beres pada hewan peliharaan setelah mereka melakukan kesalahan.

Tanda-tanda itu termasuk tidak ingin disentuh (60 persen), bersikap dingin (56 persen), dan pandangan yang diberikan hewan peliharaan (55 persen).

Dari hasil survei, sekitar 69 persen hewan reptil cenderung lebih angkuh ketimbang anjing saat mengetahui tuannya berbohong.

Sementara itu, hewan mamalia besar semacam kuda dan kambing akan lebih menolak camilan dari pemiliknya, dibandingkan hewan peliharaan lain.

Temuan survei juga mengungkap sekitar 57 persen responden mencoba menebus kesalahan pada anabul dengan memberikan camilan ekstra.

Ada pula responden yang memijat dan menggosok perut hewan peliharaan atau pun jadi lebih sering bermain dengan hewan peliharaan.

Baca juga: Tren Menggonggong pada Anjing Viral di TikTok, Ini Kata Pakar Hewan

Bahkan, sebanyak 32 persen responden rela menghabiskan uang lebih dari 50 dollar AS (sekitar Rp 717.000) hanya demi mendapatkan maaf dari hewan peliharaan mereka.

"Seperti orangtua biasa, pemilik hewan peliharaan sering khawatir tentang apakah mereka sudah melakukan yang pantas untuk merawat hewan yang mereka cintai atau tidak," kata Dr Sarah Machell, direktur medis di Vetster.

"Terkadang mereka tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama hewan peliharaan sesuai keinginan mereka."

Terlepas dari keinginan untuk menebus kesalahan pada hewan peliharaan, 80 persen responden meyakini hewan peliharaan mereka memanfaatkan rasa bersalah tuannya dengan cara berpura-pura sakit demi mendapat perhatian.

Rasa bersalah yang kita rasakan terhadap hewan peliharaan rupanya bukan perasaan satu arah.

Baca juga: Kenapa Kucing Tidak Suka Makanan Kering?

Sekitar 56 persen responden menyebut, hewan peliharaan mereka tampak merasa bersalah saat menggigit atau mencakar perabotan rumah.

Hewan peliharaan juga terlihat bersalah ketika memecahkan barang (53 persen), dan buang air di tempat yang tidak semestinya (52 persen).

Pemilik hewan mengaku mengetahui jika hewan peliharaan mereka sudah melakukan sesuatu yang salah ketika hewan itu menatap sedih, menundukkan kepala, atau mengambil posisi tunduk kepada tuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com