Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viagra Bisa Turunkan Risiko Alzheimer hingga 70 Persen

Kompas.com - 09/12/2021, 09:58 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viagra, merek obat disfungsi ereksi yang mengandung sildenafil sitrat, diketahui memang bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan penyakit. Studi terbaru menunjukkan, obat impotensi ini membantu menurunkan risiko penyakit alzheimer.

Dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Klinik Cleveland, Ohio, AS mendapati temuan konsumsi sildenafil menurunkan risiko terkena alzheimer hampir 70 persen, jika dibandingkan dengan non-pengguna.

Temuan yang didasarkan pada data klaim asuransi kesehatan lebih dari 7,2 juta orang ini juga mencatat orang yang minum sildenafil punya risiko lebih kecil untuk mengembangkan alzheimer selama 6 tahun ke depan.

Meski begitu, para peneliti meyakini korelasi yang ditunjukkan dalam penelitian mereka cukup untuk mengidentifikasi sildenafil adalah kandidat obat yang menjanjikan untuk alzheimer.

Baca juga: 3 Perbedaan Demensia dan Alzheimer, Jangan Keliru Membedakannya

Sebabnya, sildenafil punya viabilitas yang dapat dieksplorasi dalam uji klinis acak di masa depan dan dirancang untuk menguji apakah memang ada hubungan kausalitas.

"Khususnya, kami menemukan bahwa penggunaan sildenafil mengurangi kemungkinan alzheimer pada individu dengan penyakit arteri koroner, hipertensi, dan diabetes tipe 2, yang semuanya merupakan komorbiditas yang terkait dengan risiko penyakit, serta pada mereka yang tidak," ujar penulis studi ini, Feixiong Cheng.

Eksplorasi terhadap manfaat sildenafil

Lewat studi ini, Cheng bersama timnya memulai dengan membangun lebih dari selusin modul endofenotipe, menggunakan teknik komputasi untuk memetakan faktor genetik yang secara hipotesis dapat mengatur manifestasi penyakit alzheimer.

Dengan 13 modul, para peneliti kemudian melihat jenis obat yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang secara hipotesis dapat membantu melawan fenotipe yang diidentifikasi.

Melalui lebih dari 1.600 obat yang telah disetujui oleh FDA, sildenafil ternyata menjadi salah satu kandidat yang paling menjanjikan.

"Sildenafil, yang telah terbukti secara signifikan meningkatkan kemampuan kognitif dan memori dalam model praklinis, sebagai kandidat obat terbaik," lanjut Cheng.

Baca juga: Cola-Cola hingga Viagra, Ini 7 Produk yang Tercipta secara Tak Sengaja

Tidak hanya itu, sildenafil juga dinilai lebih kuat daripada jenis obat lain yang juga diteliti dalam studi ini, termasuk losartan, metformin, diltiazem, dan glimepiride.

Untuk membuktikan keampuhan sildenafil bagi alzheimer, para peneliti melakukan percobaan terpisah dengan mempelajari sel-sel otak manusia secara in vitro untuk mengeksplorasi senyawa ini dapat menurunkan risiko kognitif penderita alzheimer.

Para peneliti mengamati bahwa neuron yang diobati dengan obat tersebut menunjukkan peningkatan pertumbuhan dan pengurangan akumulasi protein.

Meski temuan peneliti dari Klini Cleveland ini masih tahap awal, tetapi efek sildenafil ada hubungannya dengan berkurangnya kemungkinan mengembangkan alzheimer.

"Kami sekarang merencanakan uji coba mekanistik dan uji klinis acak fase II untuk menguji kausalitas dan mengkonfirmasi manfaat klinis sildenafil untuk pasien alzheimer," kata Cheng.

Baca juga: Viagra Bisa Selamatkan Hidup Pengidap Penyakit Jantung, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com