Di samping itu, memaksa anak-anak sesuai dengan kehendak orangtua juga cenderung membuat anak-anak tidak dapat mengenali jati diri maupun potensi.
Akibatnya, mereka tidak bisa tumbuh sebagai pribadi tangguh.
Namun, meskipun orangtua membiarkan anak-anak memilih, kita tetap harus melakukan pengawasan dan menavigasi anak-anak agar mereka dapat membentuk karakter dengan lebih tepat.
"Saya pernah beberapa kali menanyakan pada anak-anak, apakah mereka ingin menjadi pemain sepak bola sungguhan sebagai pekerjaan atau hanya menganggap sepak bola sebagai hobi," kata dia.
"Itu sangat penting untuk ditanyakan pada anak-anak supaya kita juga bisa mengarahkan mereka pada karakter yang lebih tepat sasaran," imbuh Donna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.