Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identik Sebagai Hiasan Natal, Begini Merawat Kastuba Merah

Kompas.com - 11/12/2021, 08:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

KOMPAS.com - Setiap tahun, tepatnya menjelang perayaan Natal, tanaman poinsettia atau kastuba sering menghiasi rumah, hotel, hingga pusat perbelanjaan.

Warna daun yang kemerahan membuat tanaman kastuba identik sebagai dekorasi Natal. Seolah, hari Natal terasa kurang lengkap tanpa kehadiran tanaman ini.

Selain dihubung-hubungkan dengan tanaman Natal, kastuba pun biasa disebut godong racun atau daun racun. Tetapi tidak berarti tanaman ini memiliki racun yang mematikan.

Berlawanan dari mitos umum yang diketahui masyarakat, tanaman bernama ilmiah Euphorbia pulcherrima ini tidak beracun bagi manusia atau hewan peliharaan.

Namun berhati-hatilah agar kita atau hewan peliharaan tidak menelan bagian dari tanaman kastuba.

Apabila tertarik dengan pesona kastuba merah, kamu wajib merawat bahkan memertahankan keindahan tanaman ini.

Melansir laman The Spruce, kastuba merah memerlukan perawatan khusus agar keindahan tanaman itu tetap terjaga.

Triknya sangat sederhana. Berikan sinar matahari dan air dalam jumlah mencukupi, dan letakkan di ruang bersuhu hangat.

Baca juga: Tips Menjaga Kesegaran Pohon Natal Asli

Tips merawat tanaman hias kastuba

1. Berikan sinar matahari

Tanaman kastuba paling baik saat ditempatkan di bawah sinar matahari, jadi letakkan tanaman di dekat jendela untuk menerima paparan sinar matahari setidaknya antara enam hingga delapan jam per hari.

Kastuba dapat bertahan hidup jika terpapar sinar matahari dalam durasi singkat, namun usia tanaman tidak akan lama.

Jangan meletakkan kastuba di tempat yang terpapar sinar matahari langsung, karena hal itu akan membuat daun dan bracts (daun pelindung di dekat bunga) terbakar.

2. Gunakan tanah gambut kering

Penjual tanaman biasanya sudah menanam kastuba di dalam pot saat kita membeli tanaman tersebut.

Jika kita menanam kastuba sendiri di rumah, pilih tanah berbasis gambut yang kering untuk memberikan hasil terbaik.

3. Siram ketika tanah terasa kering

Sirami kastuba setiap kali permukaan tanah terasa kering saat disentuh.

Tanaman bisa disirami sampai air mengalir melewati lubang drainase di bagian bawah pot, tetapi berhati-hatilah agar tanaman tidak sampai terendam air.

Apabila wadah atau pot dilapisi dengan kertas timah, buatlah beberapa lubang di bagian bawah kertas supaya kelebihan air bisa mengalir dengan lancar.

Kastuba bisa dengan mudah mati apabila kita menyirami tanaman secara berlebihan (overwatering). Tanda overwatering pada tanaman ini bisa dilihat dari daun yang layu.

4. Simpan di tempat lembap dan bersuhu sedang

Demi menjaga mekarnya kastuba selama mungkin, simpan di tempat bersuhu antara 18-24 derajat celsius.

Hawa dingin dan kurangnya cahaya matahari yang memadai dapat melukai daun tanaman, yang pada akhirnya menyebabkan daun berwarna kekuningan dan gugur.

Kurangnya kelembapan merupakan masalah besar bagi sebagian besar tanaman hias, termasuk kastuba.

Jika kondisi rumah cenderung kering, belilah pelembap ruangan (humidifier) untuk meningkatkan tingkat kelembapan di area sekitar kastuba ditempatkan.

5. Tidak sembarangan memberikan pupuk

Selama tanaman berada dalam periode mekar, jangan diberi pupuk. Kita bisa memberikan pupuk ketika tidak ada proses pertumbuhan pada tanaman.

Idealnya, berikan pupuk setiap tiga hingga empat minggu sampai tanaman itu mulai tumbuh.

Baca juga: Selain Cemara, Hiasi Rumah Jelang Natal dengan Tanaman Ini

Ilustrasi tanaman hias poinsettia atau kastuba merah. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi tanaman hias poinsettia atau kastuba merah.
Hama dan penyakit yang sering menyerang kastuba

Sama seperti tanaman hias lainnya, kastuba merah rentan terhadap berbagai penyakit dan hama, termasuk agas, lalat putih, kutu putih, dan embun tepung (penyakit jamur).

Apabila kita melihat tanda-tanda tanaman terserang penyakit, segera singkirkan bagian tanaman yang terkena dan gunakan insektisida atau fungisida sampai masalah menghilang.

Masalah umum dalam merawat tanaman kastuba

Perhatikan tanda-tanda adanya masalah ketika merawat kastuba, seperti:

1. Warna daun menguning

Daun kastuba akan sepenuhnya menguning, atau berwarna kekuningan di sekitar urat daun bagian bawah jika tanaman mengalami stres.

Penyebab warna daun kastuba berubah menjadi kekuningan bermacam-macam, yakni:

  • Tanaman tidak mendapatkan magnesium secara memadai
  • Tanaman kekurangan molibdenum dan pH tanah di bawah 5,5
  • Tanaman diberi pupuk secara berlebihan
  • Embun tepung (penyakit jamur) mulai terbentuk pada daun
  • Campuran pot terlalu asam
  • Disiram air terlalu banyak, jarang terpapar cahaya, dan ditempatkan di ruang bersuhu rendah

Jika daun kastuba memiliki bintik-bintik kecil dengan lingkaran kuning, kita membutuhkan fungisida untuk mengatasi masalah itu.

2. Batang dan daun menjadi kecokelatan

Bintik-bintik cokelat terbentuk pada tanaman di berbagai tempat jika memiliki infeksi. Kondisi ini dapat diatasi dengan mencabut atau menyingkirkan bagian tanaman yang terkena infeksi.

Kemudian, batang tanaman akan berubah warna menjadi cokelat atau hitam jika akar tanaman mengalami pembusukan.

Buang bagian tanaman yang terinfeksi dan cobalah melakukan repotting (mengganti pot) dengan meletakkan sisa bagian tanaman yang tidak terinfeksi di pot baru.

Gunakan tanah yang sehat, dan bersihkan pot dengan alat berkebun yang steril. Terapkan fungisida pada tanaman untuk melindungi tanaman dari jamur.

3. Daun tanaman berguguran

Ketika daun kastuba berguguran, kita harus waspada.

Tanda ini menunjukkan bahwa tanaman kastuba memiliki infeksi serius atau pembusukan akar akibat jarang disiram (underwatered), terlalu banyak disiram air (overwatered), atau diberi pupuk terlalu banyak.

Jika ada beberapa daun yang jatuh, kemungkinan tanaman kastuba membutuhkan cahaya sinar matahari lebih.

Baca juga: Ini Alasan Bunga Kastuba Dijadikan Hiasan Natal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Spruce
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com