Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leher Sering Terasa Kaku? Berikut Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/12/2021, 20:50 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah merasakan lehernya kaku. Selain membuat rasa tidak nyaman ketika menggerakkan kepala, leher kaku biasanya juga disertai dengan rasa pegal.

Ada banyak penyebab leher kaku. Salah satu yang paling sering diungkapkan orang adalah terlalu lama menatap layar komputer dan ponsel pintar dalam sehari.

Menurut Survei Wawancara Kesehatan Nasional 2018 yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebanyak 16,1% orang dewasa mengalami leher kaku dalam tiga bulan terakhir.

Sementara itu, seorang chiropractor bernama Andrew Bang, DC mengatakan, leher kaku biasanya dapat terjadi saat otot melemah karena postur tubuh yang buruk.

“Ketika otot leher menjadi lemah dan Anda mencoba untuk memutar kepala, sendi tidak lagi bergerak dengan mulus karena sekarang tidak pada tempatnya,” kata Dr. Bang.

“Seringkali persendian menangkap sesuatu, entah menarik otot atau saraf secara tidak teratur, atau mungkin keduanya," tambah Dr. Bang.

"Kemudian Anda akan merasakan sakit instan dan tubuh mengalami kejang protektif. Tubuh  tidak ingin Anda terluka lagi, jadi akan mengepal, menyebabkan Anda merasa seperti tidak bisa bergerak," sambungnya.

Baca juga: Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Mungkin Penyebabnya Salah Bantal

Obat leher kaku

Ada sejumlah pengobatan sederhana yang bisa dicoba untuk mengatasi leher kaku yang ringan, diantaranya:

  • Oleskan krim panas atau es ke area yang sakit atau kaku
  • Gunakan es selama 48 hingga 72 jam pertama, lalu gunakan krim panas setelahnya. Panas dapat diterapkan dengan mandi air hangat, kompres panas, atau bantal pemanas.
  • Pastikan juga untuk tidak tidur dengan bantal pemanas atau kantong es untuk menghindari cedera kulit
  • Minum obat pereda nyeri dengan mengikuti saran dokter ketika menggunakan ibuprofen atau acetaminophen.
  • Terus bergerak namun hindari aktivitas yang berat atau menyakitkan. Ini membantu mengurangi leher kaku dan mengurangi peradangan.
  • Pijatan khusus dengan meminta bantuan orang lain di area leher yang kaku atau nyeri.

Tidak peduli teknik apa yang dipilih, Dr. Bang menyarankan agar setiap gerakan pijatan  diarahkan ke jantung.

Sebabnya, arah pijatan akan membuat darah mengalir ke pembuluh darah. Ini juga untuk menghindari kerusakan katup jantung akibat terlalu banyak tekanan salah arah yang menjauh dari jantung.

Baca juga: Kiat Mengatasi Leher Kaku Ketika Bangun Tidur

Posisikan leher dengan benar

Leher juga harus diposisikan dengan benar agar tidak kaku. Caranya bisa dilakukan dengan memilih kasur atau bantal yang tepat

Cobalah tidur di kasur yang keras tanpa bantal atau dengan bantal leher khusus.

Cobalah juga untuk mengenakan kerah leher yang lembut namun dengan arahan dari penyedia layanan kesehatan agar mengetahui cara penggunaan yang benar.

Jangan menggunakan kerah leher untuk waktu yang lama. Jika dibiarkan hal ini dapat membuat otot leher menjadi lebih lemah.

Peregangan untuk leher kaku

Dr. Bang mengatakan, kunci untuk melegakan leher kaku adalah peregangan dan manipulasi yang tepat.

Melakukan latihan gerak lambat, ke atas dan ke bawah, sisi ke sisi, dan dari telinga ke telinga, dapat membantu meregangkan otot leher dengan lembut.

Selain itu, pose yoga tertentu juga dapat membantu meredakan leher dari kekakuan.

Berikut adalah beberapa peregangan khusus lainnya yang dapat dicoba:

  • Putar bahu ke belakang dan ke depan 10 kali.
  • Gerakkan tulang belikat secara bersama-sama sebanyak 10 kali.
  • Dorong kepala ke belakang ke sandaran kepala mobil atau tangan dan tahan selama 30 detik.
  • Dekatkan telinga ke bahu 10 kali di setiap sisi.

Baca juga: Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Mungkin Penyebabnya Salah Bantal

Tips mencegah leher kaku

Leher kaku bisa dirasakan oleh siapa saja. Posisi tidur yang salah maupun bentuk bantal yang tidak sesuai bisa membuat leher kaku.

Agar hal ini tidak terjadi, cegahlah dengan cara-cara berikut ini:

1. Perhatikan posisi tidur

Dr. Bang mengatakan jika leher kaku pastikan posisi tidur sudah benar.

Risiko leher kaku akan semakin besar jika seseorang terlalu sering tidur dengan posisi tengkurap.

“Ketika Anda tidur tengkurap, seringkali Anda akan berakhir dengan memutar kepala ke satu arah atau yang lain selama berjam-jam,” kata Dr. Bang.

"Tidur tengkurap juga dapat memengaruhi punggung bagian bawah karena perut tenggelam ke tempat tidur, tambahnya.

2. Postur menghadap komputer yang benar

Agar terhindar dari leher kaku, letakkan layar komputer sejajar dengan mata. Kemudian, duduklah secara tegak dan hindari memiringkan atau memutar kepala ke bawah atau ke samping saat menggunakan komputer.

Di tengah aktivitas menatap layar komputer, berikanlah jeda waktu agar leher tidak tegang. Hal ini juga bisa dilakukan ketika terlalu lama menatap layar ponsel pintar.

Berapa lama leher kaku berlangsung?

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi lamanya leher kaku, diantaranya jenis cedera yang menyebabkan nyeri leher akut, kecelakaan mobil, cedera olahraga, atau tarikan otot yang berlebih.

“Seringkali gejala dapat hilang selama beberapa bulan jika kita berhenti melakukan perilaku yang menyinggung,” kata Dr. Bang.

Nyeri leher akibat kecelakaan mobil bisa berlangsung lama. Tetapi rasa sakit biasanya akan hilang selama beberapa bulan. Namun, jika Anda tidak mengubah kebiasaan yang menyebabkan sakit leher, seperti menggunakan monitor komputer dengan buruk, itu akan bertahan lama.”

Jika rasa sakit berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari cobalah untuk menjalani perawatan apa pun yang bisa dicoba untuk meredakan leher kaku.

"Jika Anda mencoba beberapa hal sendiri dan setelah dua bulan tidak hilang, maka mungkin sudah waktunya untuk menemui dokter dan mencari tahu apakah ada masalah mendasar atau ada beberapa perilaku yang perlu diubah," imbuh Dr. Bang.

 Baca juga: Benarkah Sakit pada Leher Bisa Disebabkan oleh Ponsel?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com