Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tubuh Langsing Setelah Usia 50? Coba 7 Kebiasaan Makan Ini

Kompas.com - 12/12/2021, 14:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

Sehingga, tambahan kalori dan lemak jenuh dari makanan yang digoreng hanya akan menyebabkan peningkatan berat badan, penyakit jantung, serta penyakit kronis lainnya.

4. Mengonsumsi lebih banyak kalsium

"Bahkan sebelum kita berusia 50 tahun, kita perlu meningkatkan asupan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang," ujar Richards.

Menurut dia, hal ini sangat penting, khususnya bagi wanita untuk mencegah osteoporosis.

Yoghurt tanpa pemanis adalah sumber kalsium yang sangat baik, tetapi kita juga bisa mendapatkan kalsium dari sumber non-susu seperti sayuran berdaun hijau, sarden, biji-bijian, kacang-kacangan, lentil, tahu, dan minuman yang mengandung kalsium.

5. Meningkatkan metabolisme dengan protein

Ahli diet terdaftar di Fresh Communications, Bianca Tamburello, RD, mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan berprotein tinggi dapat membantu meningkatkan jumlah kalori atau energi yang dibakar tubuh dalam beberapa cara.

Baca juga: Cara Langsing Alami dalam 7 Hari, Tanpa Risiko Kesehatan

Sebuah studi juga menunjukkan bahwa tubuh kita menggunakan lebih banyak energi untuk memecah dan mencerna protein daripada makanan lain seperti karbohidrat dan lemak.

"Ini berarti bahwa mengonsumsi makanan kaya protein secara teratur dari waktu ke waktu dapat membantu kita membakar lebih banyak kalori dan mendukung tujuan penurunan berat badan," jelasnya.

Di samping itu, protein juga dapat membantu menjaga otot untuk mencegah penurunan metabolisme.

"Makanlah sumber protein tanpa lemak yang baik seperti telur, kacang-kacangan, polong-polongan, dan dua hingga tiga porsi salmon atau makanan laut lainnya yang rendah merkuri per minggu," saran Tamburello.

6. Perbanyak serat dengan kacang-kacangan dan biji-bijian

"Sensitivitas insulin menurun seiring bertambahnya usia, artinya tubuh kurang siap untuk mengelola fluktuasi gula darah seperti dulu," terang pemilik Mea Nutrition, Isa Kujawski, MPH, RDN.

Maka dari itu, gula darah tinggi yang kronis dapat menyebabkan pra-diabetes dan diabetes tipe 2.

Untuk menjaga gula darah tetap stabil, setiap makan harus seimbang dengan serat, protein, dan lemak.

Baca juga: Diet Anti-Inflamasi Diklaim Mampu Perpanjang Usia

Kujawski juga merekomendasikan untuk fokus pada makan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian dan kacang-kacangan daripada roti putih, pasta, makanan ringan yang diproses, dan makanan yang dipanggang.

7. Hilangkan makanan penyebab inflamasi

Ahli gizi dan penasihat medis untuk Medical Solutions BCN, Heather Hanks, MS, CAM, mengatakan bahwa makanan penyebab inflamasi dapat berkontribusi terhadap obesitas dan membuat kita sulit untuk kurus.

Makanan penyebab inflamasi terburuk adalah gula halus, makanan olahan, dan makanan yang digoreng.

"Pilih satu hari untuk berbelanja dan menyiapkan bahan makanan yang memudahkan kita untuk makan sehat selama seminggu saat kita sibuk dan ingin cepat-cepat mengambil sesuatu untuk dimakan," sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com