Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemicu Kebahagiaan yang Harus Dilakukan Sebelum Akhir Tahun

Kompas.com - 12/12/2021, 18:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun 2021, banyak orang ingin menghabiskan hari-harinya dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang membahagiakan.

Apalagi, ketika pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung ini membuat segalanya terasa sangat sulit dan memengaruhi kondisi mental.

Profesor psikiatri di Harvard Medical School yang berfokus pada psikologi positif dan perubahan perilaku, Dr Natalie Dattilo, PhD, memberi penjelasannya.

Menurut dia, kebahagiaan menyambut tahun baru, misalnya, bisa memberikan kepuasan jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: 3 Kunci Kebahagiaan Para Penduduk Paling Panjang Umur di Dunia

"Kebahagiaan tidak akan terjadi begitu saja," kata dia.

"Mengaktivasi rutinitas yang terencana dari pusat kesenangan maupun penghargaan di dalam otak diperlukan untuk membuat kita merasa baik."

"Sehingga, kita mampu untuk menjaga kemampuan untuk merasa lebih baik lagi di masa depan," sambung dia.

Nah, guna membantu memulai rutinitas tersebut, Dr Dattilo membagikan lima perilaku pemicu kebahagiaan yang dapat kita manfaatkan untuk kebahagiaan di masa depan.

1. Mengulangi afirmasi positif untuk diri sendiri

Banyak penelitian telah menunjukkan, mengulangi afirmasi positif untuk diri sendiri mungkin menjadi cara yang efektif meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi stres.

"Luangkan beberapa saat setiap hari dari sekarang hingga akhir tahun untuk mempraktikkan afirmasi positif," kata dia.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengatakan sesuatu seperti, "saya sepadan dengan waktu dan upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, serta memelihara kebahagiaan saya."

Baca juga: Kebahagiaan Bisa Menular Lewat Berbagi Kebaikan

Di samping itu, Dr Dattilo juga merekomendasikan agar kita menuliskan afirmasi positif itu di dalam catatan, atau menjadikannya sebagai background utama ponsel.

Lalu, ulangi saja untuk mengatakannya saat kita memiliki waktu luang.

2. Mengevaluasi nilai diri

Dokter Dattilo mengungkapkan, akhir tahun juga merupakan waktu yang tepat untuk melihat apa yang kita yakini atau nilai-nilai yang kita percayai.

Cara untuk melakukannya, kita bisa bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:

• Saya ingin menjadi orangtua seperti apa?

• Tipe pasangan romantis seperti apa yang saya inginkan?

• Kualitas apa yang paling saya hargai dalam persahabatan saya?

• Apa yang paling penting bagi saya tentang pendidikan atau karier saya?

• Kontribusi apa yang ingin saya berikan kepada komunitas saya?

• Apa artinya menghargai perawatan diri?

Baca juga: 10 Hal yang Menjauhkanmu dari Kebahagiaan

"Mengetahui jawabannya akan membantu memandu penetapan tujuan, pengambilan keputusan, dan membantu kita memprioritaskan waktu, tenaga, dan energi di tahun baru," tambah dia.

Pastikan juga kita sering bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini, bukan hanya ketika satu tahun lagi akan segera berakhir.

3. Menemukan alasan atau "mengapa" kita melakukan sesuatu

Bergerak secara autopilot mungkin akan berguna ketika kita sedang memeriksa daftar tugas di tempat kerja atau menjalankan tugas.

Namun, Dr Dattilo memperingatkan agar kita tidak mudah merasa terputus dari alasan atau "mengapa" kita melakukan sesuatu.

"Kemungkinan kita tidak akan selalu merasa termotivasi untuk melakukan hal-hal yang kita butuhkan atau bahkan ingin kita lakukan," tutur dia.

"Oleh sebab itu, mengingatkan diri sendiri bahwa kita sepadan dengan usaha kita dapat membantu memotivasi diri kita ke depannya," ujar dia.

Penelitian juga menegaskan, memiliki tujuan meningkatkan kesehatan dan umur panjang. Jadi, mulailah bertanya pada diri sendiri, "mengapa saya melakukan ini?" dan jangan berhenti melakukannya.

4. Menerima hidup saat ini, dan ketahui keinginan di masa depan

"Meskipun penting untuk memiliki tujuan, kebahagiaan dapat tetap sulit dipahami jika kita terlalu fokus pada keinginan untuk menjadi berbeda," kata Dr Dattilo.

Baca juga: Meningkatkan Hormon Kebahagiaan, Bagaimana Caranya?

Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengadopsi praktik penerimaan diri radikal yang merupakan pilihan aktif dan kemauan untuk membuat segala sesuatunya menjadi apa adanya.

Di sisi lain, penerimaan diri yang radikal juga bisa sangat transformatif dan penting untuk kebahagiaan yang otentik, serta tahan lama.

"Dari tempat penerimaan diri radikal ini, kita akan mampu membuat perubahan berdasarkan nilai dalam hidup tanpa membebani diri sendiri," imbuh dia.

5. Bersyukur dengan apa yang telah dimiliki

Mempraktikkan rasa syukur adalah salah satu cara yang paling didukung oleh penelitian untuk meningkatkan praktik kebahagiaan.

Baca juga: 6 Hal Kecil yang Bisa Menghambat Kebahagiaan

Jadi, pastikan kita benar-benar meluangkan waktu untuk menginventarisasi bagian mana dari hidup kita yang terasa menyenangkan dan aman.

"Kami tahu, praktik syukur dikaitkan dengan emosi yang lebih positif, kecemasan yang lebih rendah, pengambilan perspektif yang lebih baik, dan hubungan yang lebih berkualitas," kata Dr Dattilo.

"Dengan menghargai tantangan dan kemunduran yang telah kita atasi, kita mengembangkan ketahanan dan kepercayaan pada kemampuan untuk menghadapi tantangan dan kemunduran di masa depan," ungkap dia.

Pada gilirannya, hal ini bisa mendorong kita untuk menetapkan tujuan dan merasa optimistis dengan kemampuan mencapainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com