Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Kerja, Bantu Temukan Makna Baru dalam Hidup, Benarkah?

Kompas.com - 12/12/2021, 20:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebagai contoh, sakit atau berkabung dapat menyebabkan orang pensiun, sementara pada saat yang sama mengurangi tujuan hidup mereka dan menciptakan kesan hubungan negatif antara pensiun maupun tujuan hidup.

Faktor sosial ekonomi

Dalam analisis tambahan, Yemiscigil dan rekan-rekannya juga menemukan, mereka yang pensiun karena insentif dari Pemerintah cenderung memiliki pendapatan dan pendidikan yang lebih rendah, sehingga mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Padahal, mereka tidak berbeda dari orang lain dalam hal tujuan dasar hidup atau kesehatan.

Di sisi lain, mereka juga mengeksplorasi bagaimana aktivitas yang dilakukan orang berubah setelah pensiun, dan menemukan peningkatan waktu yang dihabiskan bersama cucu atau aktivitas sosial lainnya seperti bermain game.

Baca juga: 7 Penyebab Tidak Bahagia dengan Pekerjaan dan Cara Menghadapinya

"Analisis eksplorasi ini menunjukkan, ketika orang mengurangi waktu yang mereka habiskan di tempat kerja, mereka mulai menghabiskan waktu dalam kegiatan bermakna lainnya yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka," kata dia.

Implikasi

Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana pemikiran tentang pekerjaan sebagai aktivitas yang secara inheren bermakna mungkin menyesatkan.

Apalagi, faktor sosial ekonomi dapat membuat kegiatan di luar pekerjaan lebih bermakna daripada pekerjaan itu sendiri.

"Temuan kami konsisten dengan survei yang disebutkan sebelumnya dari American Trends Panel, di mana 22-24 persen orang berpenghasilan rendah dengan pendidikan rendah menyebutkan pekerjaan membuat hidup mereka bermakna," ungkap dia.

"Nah, itu berarti kurang dari 48 persen orang berpenghasilan tinggi dan berpendidikan tinggi yang menyebut pekerjaan mereka sebagai sumber makna," lanjut dia.

Demikian pula, dalam data Gallup yang dikutip sebelumnya, hanya 45 persen dari mereka yang tidak memiliki gelar sarjana memeroleh rasa identitas dari pekerjaan mereka, dibandingkan dengan 70 persen dari orang dewasa berpendidikan perguruan tinggi.

Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan, peluang untuk memeroleh makna dan kepuasan dari pekerjaan tidak didistribusikan secara merata.

Baca juga: Kiat Menemukan Pekerjaan yang Memuaskan

"Temuan ini juga membantu kita memahami hasil kesehatan dan kesejahteraan yang lebih luas di antara populasi berisiko, serta peran kebijakan terkait pekerjaan dan keputusan individu dalam menentukan hasil," kata Yemiscigil.

"Rasa memiliki tujuan hidup muncul dari aktivitas yang memberi makna hidup."

"Oleh karena itu, tujuan hidup bisa memprediksi keterlibatan produktif dengan kehidupan, hasil kesehatan yang lebih baik, pengurangan risiko penyakit, dan umur panjang," imbuh dia.

Temuan ini pun menyiratkan, pensiun dapat memulai lintasan positif kesehatan dan kesejahteraan, terutama di antara kelompok yang kurang beruntung.

Namun, kebijakan yang menunda pensiun dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan kelompok rentan, setidaknya untuk jangka waktu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com