Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Kerja, Bantu Temukan Makna Baru dalam Hidup, Benarkah?

Kompas.com - 12/12/2021, 20:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, banyak orang mengaku telah merefleksikan diri dan menemukan makna baru dalam hidup mereka.

Tetapi, bagi sebagian orang, refleksi ini tampaknya telah mengakibatkan mereka berhenti dari pekerjaan (resign) atau pun pensiun.

Memang, pencarian manusia akan makna hidup sangat terkait pada hubungan kita dengan pekerjaan.

Pada tahun 2018, misalnya, sebanyak 4.867 orang dewasa di American Trends Panel menjawab pertanyaan terbuka tentang apa yang membuat hidup mereka bermakna.

Sumber makna teratas menurut penilaian ini adalah keluarga, dengan 69 persen menyebutkan keluarga dalam tanggapan mereka terhadap pertanyaan tersebut.

Baca juga: Mencari Makna Hidup Lewat Konsep Ikigai

Kemudian diikuti oleh 34 persen yang menyebut mereka sebagai sumber makna dalam hidup mereka.

Peneliti perkembangan manusia di Harvard University and the Center for Public Leadership di Harvard Kennedy School, Ayse Yemiscigil, PhD, memberikan pandangannya tentang hal ini.

Dia mengatakan, pekerjaan bisa mengatur hidup kita dengan memberikan tujuan jangka pendek hingga jangka panjang, seperti memajukan karier kita.

"Pekerjaan juga mengelilingi kita dengan orang-orang dan membantu kita memainkan peran kita dalam membuat kita berfungsi di tengah masyarakat, serta berkembang," kata dia.

Dalam penelitiannya, Yemiscigil dan rekan-rekannya pun menguji bagaimana tujuan hidup orang berubah setelah pensiun — salah satu transisi hidup yang paling penting — yang melibatkan penarikan substansial dari pekerjaan.

Latar belakang

Menurut penelitiannya itu, bukti yang ada tentang pensiun dan tujuan hidup menunjukkan hubungan negatif antara keduanya yang mendukung jalan menuju kejenuhan eksistensial saat pensiun.

Ini juga membuktikan bahwa kehilangan peran, tujuan, dan struktur dari pekerjaan membuat kita tidak memiliki tujuan lagi, serta dapat menurunkan makna hidup.

Baca juga: 3 Pertanyaan Penting Sebelum Putuskan Resign dari Pekerjaan

"Masalahnya adalah bahwa bukti yang ada hanya bersifat korelasional, jadi kami tidak dapat dengan yakin menyimpulkan bahwa asosiasi ini mewakili dampak kausal dari pensiun," ungkap dia.

"Tapi, ada kemungkinan, korelasi didorong oleh jalur yang berlawanan, di mana penurunan tujuan mendorong keputusan untuk pensiun," ujar dia.

Selain itu, korelasi juga dapat mengambil efek dari faktor lainnya yang tidak dapat diukur dan dikendalikan dalam analisis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com