Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Dinobatkan Jadi Person of the Year 2021, Apa Alasannya?

Kompas.com - 14/12/2021, 09:08 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Elon Musk dinobatkan sebagai Person of the Year 2021 versi Majalah Time.

CEO Tesla dan SpaceX tersebut dianggap sebagai orang paling berpengaruh di Bumi sepanjang tahun ini.

"Person of the Year adalah penanda pengaruh, dan hanya sedikit individu yang memiliki pengaruh lebih besar daripada Musk dalam kehidupan di Bumi, dan juga berpotensi kehidupan di luar Bumi," tulis pemimpin redaksi Time, Edward Felsenthal, dikutip dari CNN. 

Disebutkan, mantan kekasih Grimes ini tidak hanya mencuri perhatian sebagai orang terkaya dunia namun juga salah satu penyebab perubahan besar-besaran masyarakat saat ini.

Baca juga: Seperti Elon Musk, Kenali Ciri-ciri Pasangan yang Workaholic

Sejumlah kiprahnya memang selalu menjadi sorotan publik termasuk kenaikan harga saham Tesla (TSLA) dan misi perdananya dengan SpaceX.

Tahun ini, ia meluncurkan misi pertama ke orbit Bumi dengan awak yang terdiri dari turis saja, tanpa astronot profesional.

Pemilihan Person of The Year memang sudah menjadi tradisi Majalah Time sejak tahun 1927.

Gelar ini diberikan tidak hanya untuk mengenali individu, tetapi juga untuk mempertimbangkan dampak dari kelompok, gerakan, atau ide yang paling berpengaruh dalam satu tahun terakhir.

Tahun 2020 lalu, Joe Biden dan Kamala Harris dipilih bersamaan sebagai Person of the Year.

Meski demikian, gelar ini tidak selalu membanggakan karena bisa memiliki konotasi negatif. Misalnya saja ketika Adolf Hitler dinobatkan sebagai Man of the Year pada tahun 1938 silam.

Elon Musk, pengusaha jenius penuh kontroversi

Elon Musk kerap dijuluki Tony Stark, tokoh fiktif jagoan Marvel, di dunia nyata. Ia dianggap merupakan pengusaha muda yang jenius dengan tingkah nyentrik.

Pria berusia 50 tahun itu penuh dengan kontroversi yang kerap membuat publik teralihkan dari pencapaiannya.

Edward Felsenthal menyebutnya sebagai orang yang seolah bersenang-senang dalam ejekan agresif. Hal ini diambil dari kecenderungan Musk menggunakan cuitan di akun Twitter miliknya untuk melontarkan pernyataan yang ambigu.

Misalnya saja ketika ia mencuit sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Tesla sebagai perusahan pribadi. Akibatnya, Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS mendakwanya dengan tuduhan penipuan pada 2018 lalu.

Tindakan ini membuatnya harus menyetujui kesepakatan bahwa setiap cuitan yang berkaitan dengan pemegang saham harus diketahui oleh pengacara Tesla. Namun laporan Wall Street Journal baru-baru ini mengatakan dua cuitanya setidaknya telah melanggar perjanjian itu.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com